MOJOKERTO, Tugujatim.id – Penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto tak berjalan mulus. Hasil reviu dari Inspektorat, Pemda Mojokerto menetapkan Rp225 juta dari ajuan awal Rp250 juta untuk tambahan penanganan kekeringan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan bahwa pengajuan tambahan anggaran BTT untuk penanganan kekeringan memang tak sepenuhnya mendapat lampu hijau. Hal ini terlihat setelah anggaran penyaluran air bersih BPBD Kabupaten Mojokerto habis, efisiensi anggaran tetap dilakukan.
“Rinciannya itu Rp225 juta untuk pengajuan tangki air bersih bagi desa terdampak kekeringan. Sisanya pengajuan untuk monitoring petugas di lapangan. Akhirnya yang disetujui Rp225 juta itu,” ujar Khakim, pada Selasa (22/8/2023).
Jumlah yang disetujui, imbuh Khakim, tidak berpengaruh pada jumlah tangki air yang akan disalurkan. Anggaran BTT sejumlah Rp225 juta akan digunakan untuk keperluan 500 tangki air bersih. Setiap tangki air bersih ini berkapasitas 4.000 liter. “Tidak berpengaruh kepada usulan tangki air. Karena sudah kami hitungkan. Hanya untuk monitoring saja yang tidak disetujui,” ucapnya.
Dari 500 tangki air yang diusulkan, nantinya Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro akan mendapat jatah 200 tangki air bersih. Kemudian Desa Manduro Manggunggajah, Kecamatan Ngoro mendapat alokasi sebanyak 150 tangki. Dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas mendapat alokasi sebanyak 150 tangki.
Berdasar pada rencana belanja yang diajukan, dana BTT yang disetujui digunakan untuk penyaluran air bersih selama 50 hari untuk tiga desa terdampak kekeringan. Setiap tangkinya mempunyai kapasitas 4.000 liter air.
Sementara status tanggap bencana kekeringan berlangsung hingga 31 Oktober 2023 nanti. Khakim menambahkan bila kebutuhan air bersih belum juga terpenuhi, pihaknya akan mengajukan anggaran dengan skema BTT. “Bila sampai kemarau ternyata belum terpenuhi juga maka diajukan lagi untuk BTT, karena statusnya sampai tanggal 31 Oktober 2023,” tandasnya.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti