MALANG, Tugujatim.id – Tingginya antusias masyarakat dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri tahun ini tak dapat dibendung meski dalam masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan salat di Masjid Jami’ Kota Malang dipenuhi jamaah hingga meluber ke Alun-Alun Kota Malang.
“Sebenarnya kami telah membatasi kapasitas masjid. Tapi, kalau orang datang ke sini untuk salat begitu banyak, tak mungkin mereka itu kami usir,” ujar Ketua Yayasan Masjid Jami’ Kota Malang KH Zainuddin Kamis (13/05/2021).
“Kalau kami suruh pergi ke tempat lain, mungkin juga sudah selesai salatnya. Jadi, mereka ikut salat di alun-alun. Toleransi semacam itu tetap bisa dilaksanakan dan tidak mengubah situasi, pelaksanaannya tertib sampai selesai,” imbuhnya.
Menurut dia, takmir masjid dan petugas keamanan yang dikerahkan juga telah berupaya mengurai kerumunan. Tapi, apa daya keterbatasan personel membuat petugas tak dapat membendung jamaah yang datang.
Masjid Jami’ Kota Malang juga telah mengerahkan 30 takmir masjid yang dibantu TNI-Polri dan Banser untuk menjalankan penerapan protokol kesehatan. Dia menyebutkan, petugas telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk masjid.
“Namun, yang di luar masjid kami cek acak. Kalau tiap orang dicek, kan habis waktunya. Tapi, sebelumnya sudah ada imbauan kalau ada yang merasa kurang enak badan, ya tak perlu datang ke masjid,” ucapnya.
Dia menyebutkan, pelaksanaan Salat Idul Fitri tersebut telah berjalan dengan tertib dan sesuai rencana. Sementara Idul Fitri kali ini, dia memaknai pelaksanaan Salat Id sebagai momen untuk bisa bersyukur kepada Allah SWT.
“Mari kita menjadi hamba-hamba yang bersyukur kepada Allah SWT. Meski dalam kondisi Covid-19, semuanya masih bisa puasa, Salat Id, dan melakukan hal lainnya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momen Idul Fitri untuk saling memaafkan. Menurut dia, sifat pemaaf merupakan inti yang wajib diterapkan dalam hidup bermasyarakat.
“Orang memaafkan jauh lebih utama dari orang yang meminta maaf. Orang yang mau minta maaf itu kan kadang sudah berat, tapi orang memberi maaf saya kira tingkatannya jauh lebih tinggi,” tuturnya.