TUBAN, Tugujatim.id – Carut-marutnya proses seleksi tes perangkat desa di Kabupaten Tuban pada Rabu (09/08/2023), pihak ketiga dalam penyediaan soal beserta koreksinya yakni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya angkat bicara.
Ketua Airlangga Assessment Center (ACC) Prof Nurul Hartini dalam keterangan resminya mengklaim pelaksanaan tes perangkat desa secara umum telah memenuhi standar operasional.
Dalam ketentuan rekruitmen sumber daya manusia, prinsip kejujuran dan independen menjadi kunci utama proses pelaksanaannya. Dalam proses pelaksanaan tes dikakukan secara transparan dan jujur.
“ACC Unair sudah menjalankan tugas sesuai SOP dalam menyediakan soal,” ujar guru besar Psikologi Unair itu.
Adapun materi soal untuk mengukur kemampuan peserta, dengan menyediakan soal agama, Bahasa Indonesia, dan pengetahuan umum. Selain itu, juga pengetahuan pemerintahan, pengetahuan komputer, dan keterampilan praktik komputer.
AAC Unair juga menjaga kerahasiaan soal sehingga diharapkan mengukur secara objektif lima materi ujian tulis dan satu materi ujian praktik komputer.
“Selama ini ACC Unair bekerja independen dan tidak merekayasa hal yang terjadi dalam proses tes perangkat desa,” ujarnya.
Prinsipnya, ACC Unair berupaya menghasilkan kualitas perangkat desa sesuai kapasitas yang diharapkan.
Sementara itu, Ketua DPRD Tuban HM. Miyadi mengatakan, mengevaluasi pelaksanaan ujian perangkat desa di Kabupaten Tuban. Politikus PKB ini menyampaikan seperti saat tim ACC Unair membawa naskah tidak ada pengawalan dari keamanan.
Kemudian, dia mengatakan, koreksi menggunakan scanner seakan-akan pihak tim ACC Unair belum siap. Dalam pemaparannya dengan waktu 30 menit bisa 100 LJK.
“Kenyataanya, alat error terus sehingga molor sampek 4 jam lebih,” tegasnya.
Selain itu, proses rekap yang dilaksanakan pihak ketiga juga sangat lama setelah proses scanner masih dibutuhkan waktu 5 jam lebih untuk melihat hasilnya.
“Ini menjadi catatan untuk selanjutnya,” tegasnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati