TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah warga di dua desa di bantaran Sungai Bengawan Solo, yakni Ngadirejo, Kecamatan Rengel Tuban; dan Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, secara sukarela membantu petugas SAR gabungan mengevakuasi bangkai perahu yang tenggelam pada Rabu (03/11/2021). Mereka bergotong-royong mengerahkan 4 perahu yang biasa digunakan untuk menambang pasir untuk mengevakuasi bangkai perahu di dasar sungai.
Wakil Komandan Tim Basarnas Surabaya Brian Gautama saat dikonfirmasi mengatakan, mereka sebenarnya ingin membantu petugas sejak awal kejadian pada Rabu (03/11/2021). Namun, demi memaksimalkan pencarian para korban dengan menggunakan teknik manuver perahu karet. Jadi, niat para warga ini diurungkan terlebih dulu.
“Kami khawatir saat melakukan manuver dengan teknik yang digunakan malah mengganggu ruang gerak petugas sehingga ditunda dulu. Dan hari ini, kami izin mereka membantu,” ucap Brian kepada awak media di sela-sela proses evakuasi bangkai perahu pada Senin (08/11/2021).

Dia menambahkan, fokus proses ini tetap pada para korban yang belum ditemukan. Pihaknya telah menyebar tim, mulai dari tempat kejadian hingga Bendungan Gerak Babat Lamongan, dan diteruskan sampai ujung pangka hilir Sungai Bengawan Solo. Namun, karena warga bersikukuh ingin membantu sehingga diizinkan, tentunya melihat kondisi dan situasi.
“Memasuki hari keenam, proses pencarian masih sekitar empat orang yang belum ditemukan,” ungkapnya.
Teknik pencarian yang digunakan warga, yakni dengan menurunkan jangkar hingga dasar sungai. Jika terasa tersangkut sesuatu atau benda, langsung diangkat ke atas.
“Tadi sempat ada yang nyangkut sepeda motor. Namun, karena talinya tidak kuat menahan beban. Tali pun terputus dan motornya tenggelam lagi,” terangnya.