Meski sedang hamil, seorang ibu masih bisa melakukan perjalanan jauh. Seperti liburan bersama keluarga, mudik atau babymoon. Namun, agar bisa menikmati perjalanan dengan aman, ibu hamil perlu menyiapkan keperluan untuk menjaga kehamilan agar tetap aman.
dr Nurfianti Indriana SpOG mengatakan bahwa ibu hamil yang sehat bisa melakukan perjalanan jauh pada usia kehamilan antara 14 – 28 minggu atau pada (trimester II).
“Jadi, pada usia kehamilan tersebut, ibu hamil yang sehat relatif tidak mengalami gangguan perubahan hormonal seperti pada trimester pertama. Atau juga gangguan kontraksi palsu yang banyak terjadi di trimester akhir,” terang dosen Fakultas Kedokteran UIN Malang.
Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan
Sebelum melakukan perjalanan jauh, ibu hamil wajib melakukan persiapan. Seperti memastikan kondisi kesehatan serta kehamilan dalam kondisi sehat. Hal ini, perlu dilakukan pemeriksaan dengan mengunjungi bidan ataupun dokter.
“Wajib melakukan pemeriksaan. Misalnya pada pemeriksaan umum, didapatkan kondisi sedang tidak sakit atau tidak ada keluhan. Tekanan darah dalam batas normal, suhu badan normal. Secara spesifik, untuk kehamilan tidak ada keluhan kontraksi, keluar darah atau flek atau keluar cairan,” ucap praktisi yang bekerja di RS Persada.
Selain itu, perlu adanya konsultasi dengan dokter terkait penanganan pertama jika terjadi kegawatan pada kehamilan. Yakni tentang konsultasi tentang jenis obat yang perlu dibawa selama perjalanan.
“Jadi, ibu hamil harus menanyakan obat yang perlu dibawa. Seperti penguat, atau penenang rahim. Karena dalam perjalanan, risiko untuk terjadi kontraksi itu lebih tinggi dan sering. Untuk jenis obat biasanya cukup obat minum atau obat yang supp serta pembuatan surat keterangan kehamilan untuk perjalanan,” katanya.
“Pada saat perjalanan dengan menggunakan transportasi umum dibutuhkan surat keterangan dokter, seperti yang dibutuhkan oleh beberapa maskapai tetapi beberapa tidak diperkanankan saat usia kehamilan >32 minggu,” bebernya.
Tak hanya itu, ibu hamil juga perlu menyiapkan kebutuhan selama di perjalanan seperti membawa makanan dan minuman sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari makanan yang kurang higienis selama diperjalanan. Sebab, daya tahan tubuh ibu hamil lebih rendah sehingga berisiko untuk sakit.
Baca Juga: Mengulik Fenomena Pencurian Kain Kafanyang Konon untuk Pesugihan
“Resiko yang terjadi pada ibu hamil jika tidak menyiapkan makanan untuk menjaga nutrisi selama perjalanan yaitu dehidrasi dan diare. Membawa secukupnya obat-obatan seperti penguat kehamilan, obat diare, obat mual, obat pusing dan yang perlu diperhatikan tidak semua obat bisa langsung di beli di apotik selama perjalanan karena membutuhkan resep dokter,” bebernya.
Selama kehamilan, di perjalanan juga harus memperhatikan faktor kenyamanan ibu hamil seperti jenis sepatu yang digunakan, baju yang longgar dan menyediakan bantal duduk.
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi membagikan tips agar ibu hamil sehat selama di perjalanan diantaranya selalu menciptakan mood bahagia ibu hamil selama perjalanan, merilekskan tubuh dengan menggerakan badan setiap 40-60 menit sekali, menghindari duduk dalam posisi menetap dengan waktu yang lama. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab resiko terjadi DVT akibat hormonal lebih tinggi.
“Ya, dalam perjalanan jauh tetap mempertimbangkan lokasi atau fasilitas kesehatan yang terdekat serta nomer telpon yang dapat dihubungi sehingga tidak bingung mencari jika terjadi kegawatan. Sebab, tidak semua fasilitas kesehatan ada jaga 24 jam tenaga kesehatan yang tersedia untuk penanganan kehamilan serta fasilitas kesehatan yang bisa melayani asunrasi kesehatan yang dimiliki,”pungkasnya. (Rezza Do’a/gg)