News  

TP PKK Kota Malang Sambut Baik Inovasi Mlijo Online Milik Dispangtan

Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji bersama warga memamerkan hasil urban farming. (Foto: Dok/Tugu Jatim)
Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji bersama warga memamerkan hasil urban farming. (Foto: Dok/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Ir Ade Herawanto MT bak gayung bersambut menuai apresiasi positif melalui rancangan inovasi yang disebut “Mlijo Online”. Salah satunya apresiasi datang dari Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji.

Istri orang nomor satu di Kota Malang itu mengaku jika Mlijo Online bisa membawa dampak signifikan pada pola urban farming di Kota Malang. Untuk diketahui, urban farming juga menjadi fokus utama TP PKK Kota Malang sejak 2019 lalu.

“Mlijo Online seolah melengkapi fokus kami di urban farming. Sebab, kendala urban farming yang kami galakkan sejak 2019 itu juga terkendala dalam pemasaran,” ungkapnya saat ditemui Tugu Malang, partner Tugu Jatim, di kediamannya beberapa waktu lalu.

Meski begitu, konsep Mlijo Online masih belum paripurna. Sebab, masih memerlukan pemantapan lebih jauh dengan melibatkan banyak pihak terkait. Jadi, nanti jika sistem sudah terbentuk, Mlijo Online bisa jadi program yang berkelanjutan.

Menurut Widayati, urban farming sudah mulai aktif dan terbentuk di 57 kelurahan dan kantor OPD Kota Malang hingga kini. Hasil panennya pun beragam, mulai dari sawi, kubis, dan sayur mayur lainnya. Dari sana, akan lebih baik jika hasil panen itu juga bisa dikomersilkan.

Di sinilah Mlijo Online rupanya jadi program yang kompatibel. Dia berharap, Mlijo Online juga disisipi dengan program edukasi, mulai dari segi packaging, distribusi, hingga ilmu pemasarannya. “Jadi, nanti bisa kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk juga dengan TP PKK untuk pengembangan ke depannya,” jelasnya.

Widayati melanjutkan, dengan terbentuknya pola dan sistem urban farming yang masif, ketahanan pangan juga akan menguat. Minimal, kasus stunting jangan sampai ada di Kota Malang. Sebab, hasil dari urban farming memang sayuran organik yang kaya mineral, vitamin,  kaya nutrisi, dan tentunya bebas pestisida.

“Kami sangat menyambut baik ide-ide seperti ini. Apalagi pemerintah juga merespons hal ini dengan baik untuk turut juga dalam pembinaan,” ujar perempuan yang juga ketua FORIKAN ini.

Sementara itu, Ade Herawanto menerangkan, jika Mlijo Online bagaimanapun harus bisa terkonsep secara matang sehingga bisa mewujudkan nilai tambah dari produk pertanian. Caranya dengan mengawal dari tahap pengolahan hingga pemasarannya.

“Aspek penting dari urban farming sendiri ya di finishing-nya, yakni dalam aspek marketing dengan mengembangkan entrepreneurship sesuai perkembangan zaman,” terang insinyur teknologi pertanian UB itu.

Jadi, dia melanjutkan, digitalisasi dalam proses pemasaran produk pertanian juga dirasa perlu. Sebab, pentolan Aremania ini siap mengusung budaya urban farming secara komprehensif sejak dari hulu sampai ke hilir. (azm/ln)