PASURUAN, Tugujatim.id – Praonan atau berlayar ke tengah laut jadi tradisi tahunan saat Lebaran di pesisir Pasuruan, Jawa Timur. Ribuan warga antusias naik perahu dari pesisir pelabuhan Kota Pasuruan, pada Sabtu (29/4/2023).
Tradisi praonan ini jadi magnet tersendiri bagi warga Kota Pasuruan maupun Kabupaten Pasuruan. Rombongan warga berdatangan ke pesisir pelabuhan Kota Pasuruan sejak pagi hingga sore hari. Mereka rela antri panjang demi bisa menaiki perahu nelayan ke tengah laut.
Saah satunya Maria Ulfa, warga Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Setiap tahun, dia selalu datang ke pesisir Pasuruan untuk mengunjungi sanak saudaranya. Setelah silaturahmi, Ulfa dan keluarganya selalu menyempatkan diri menyewa perahu nelayan ke tengah laut. “Kakak saya kan tinggal di pesisir, jadi sekalian Lebaran Ketupat juga cari hiburan praonan,” ucapnya.
Tradisi praonan ini juga membawa berkah tersendiri bagi para nelayan. Para nelayan bisa mendapat untung hingga jutaan rupiah dengan menawarkan jasa sewa kapal. Bahkan hampir seluruh nelayan rela libur melaut demi melayani banyaknya pengunjung yang ingin merasakan tradisi praonan.
“Tiketnya murah meriah cuma Rp10 ribu sekali berangkat. Tapi warga sini senang, apalagi yang punya anak kecil,” ucap nelayan, Hasan.
Tradisi praonan pada hari ke-7 Lebaran ini juga selalu bersamaan dengan musim migrasi ikan hiu tutul. Walhasil, ikan-ikan hiu tutul yang melewati perairan laut Pasuruan ini juga jadi daya tarik tersendiri bagi warga yang pergi melaut. “Banyak yang melaut karena kadang senang bisa lihat hiu tutul, meskipun lihatnya dari jauh, tapi kan pengalaman yang langka,” ucap Camat Panggungrejo, Herman.