PASURUAN, Tugujatim.id – Sempat terhenti selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, tradisi Praonan di pesisir Pasuruan kembali digelar pada Senin (09/05/2022). Praonan adalah tradisi rekreasi naik perahu bagi masyarakat pesisir Pasuruan yang digelar berbarengan dengan tradisi kupatan pada hari raya lebaran ke 7.
Suasana tampak ramai dalam gelaran kali ini. Warga begitu antusias merayakan tradisi Praonan di pesisir Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Ratusan warga rela mengantre demi bisa menyewa perahu untuk ke tengah laut. Para warga tampak mengajak serta anak dan sanak saudaranya untuk bisa berkeliling rekreasi melihat pemandangan laut.
Bahkan bila beruntung, warga bisa melihat langsung munculnya hiu tutul. Pemilik kapal bernama Abdul Kholik mengungkapkan tarif untuk naik perahu sangat murah. Tiap orang hanya merogoh kocek sekitar Rp 10 ribu hingga 15 ribu.
“Kalau masih keluarga, kerabat dan saudara dan kerabat tidak perlu bayar atau gratis. Mereka ke sini kan buat silaturahmi,” ujar Kholik.
Tradisi Praonan membawa berkah tersendiri bagi para nelayan. Pengahasilan dari jasa menyewakan perahu bisa mencapai Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta dalam sehari.
“Bisa buat ganti solar pemilik perahu, sisanya dibagikan ke awak kapal,” ungkapnya.
Sementara itu Kasubnit Lidik Polairud Polres Pasuruan, Aipda Laswanto, menyatakan bahwa meskipun tradisi Praonan sudah diperbolehkan pihaknya mengimbau agar pemilik kapal tidak terlalu jauh pergi ke tengah laut.
“Penumpangnya juga tidak boleh melebihi kapasitas. Yang dipakai kan perahu nelayan, tidak dilengkapi pelampung. Sehingga rawan laka laut,” pungkasnya. (Laoh mahfud)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim