JEMBER, Tugujatim.id – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS Jember) menggelar Pelatihan Metodologi Pengabdian Masyarakat kepada 834 mahasiswa calon peserta KKN selama dua hari, pada Sebtu (30/11) dan Minggu (1/12).
Diinisiasi oleh Pusat Pengandian pada Lembaga Penelitan dan Pengandian kepada Masyarakat (LP2M), kegiatan berlangsung di Gedung Kuliah Terpadu Lantai III UIN KHAS Jember.
Rektor UIN KHAS Jember Prof. Hepni, S.Ag., MM. C.PEM Rektor UIN KHAS Jember menyampaikan, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa sekaligus peserta KKN dapat memaksimalkan waktu pengabdian yang berlangsung selama 40 hari. Nantinya, sebanyak 834 mahasiswa mulai terjun ke masyarakat pada bulan Januari 2025. Mereka akan melaksanakan program pengabdian yang mengacu pada tiga aspek.
Tiga aspek itu, yakni pencerahan untuk mendorong kemajuan desa dengan kontribusi yang menjawab kebutuhan masyarakat. Kemudian berwawasan, untuk mengedukasi masyarakat. Serta pemberdayaan guna mendayagunakan masyarakat untuk memecahkan masalah ataupun peningkatan pada potensi yang dimiliki desa.
“Sebagaimana 3 hal tersebut sangat membantu mahasiswa dalam memajukan program-program yang akan diberlakukan,” ujarnya.
Ketua LP2M Dr. Zainal Abidin, M. Si, melaporkan bahwa 834 peserta KKN itu merupakan mahasiswa semester 7. Mereka akan diterjunkan ke 56 posko yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Jember. Dalam pelaksanaannya, mereka akan terbagi dalam 2 kelompok.
Kelompok pertama, metode ABCD teruntuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dakwah (kecuali Bimbingan Konseling Islam) dan Syariah.
Sedangkan, kelompok kedua metode PAR diberlakukan untuk Fakultas Dakwah (Bimbingan Konseling Islam), Ushuluddin Adab dan Humaniora, juga Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Menurutnya, tujuan dari diadakannya pelatihan metodologi pengabdian ini ialah memberikan pandangan pada mahasiswa mengenai perbedaan metode yang digunakan.
“Tujuannya memberikan pandangan pada mahasiswa mengenai perbedaan metode yang digunakan yaitu ABCD dan PAR baik dari segi paradigma, sejarah, pondasi dasar, prinsip, dan tahapan pelaksanaannya,” sambungnya.
Serangkaian pemaparan materi pada hari pertama, diisi oleh Tim ABCD dari LP2M yang memaparkan metode pengabdian masyarakat pertama yang berupa ABCD atau Asset Based Community Development. Metode ini merupakan bentuk pendampingan yang berfokus pada asset dan juga potensi yang dimiliki oleh suatu desa tempat KKN.
Dilanjutkan hari kedua oleh pemateri dari tim PAR LP2M yang memaparkan poin-poin yang sama dengan metode yang berbeda yaitu PAR atau Participatory Action Research. Dimana, pendekatan ini dapat digunakan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan berfokus pada pemecahan masalah yang ada di masyarakat tersebut.
Dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tak diajarkan di mata kuliah program studi maupun fakultas masing-masing, diharapkan masyarakat mendapatkan dampak positif dari adanya mahasiswa KKN disertai kontribusinya untuk kemajuan desa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Darmadi Sasongko