MOJOKERTO, Tugujatim.id – Gaya arsitektur masjid atau musala di Indonesia memang beraneka ragam. Umumnya bangunan tersebut mengadopsi gaya berkubah atau gaya bermustaka. Namun, berbeda dengan Masjid Ki Buyut Langkay di Mojokerto ini. Seperti apa?
Biasanya model masjid atau musala mendapat pengaruh corak budaya dari agama lain, termasuk pula budaya lokal. Namun, gaya arsitektur unik terlihat pada masjid yang berada di Sumbertebu, Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Masjid yang berlokasi persis di depan Balai Desa Sumbertebu ini memiliki nama Masjid Jami’ Ki Buyut Langkay. Masjid Ki Buyut Langkay ini cukup mudah dijumpai karena memiliki model menara yang menjulang tinggi di tengah-tengah bangunan masjid.
Baca Juga: Sakhyra Cleo, Mahasiswi Vokasi UM 3rd Runner Up Duta Pustaka Indonesia 2024
Nah, Masjid Ki Buyut Langkay dengan model unik ini didominasi warna hijau serta kuning terang pada bagian depan. Warna hijau tersebut juga terdapat pada hiasan langit-langit masjid ini. Ada ukiran nama-nama Allah SWT (asmaul husna) berwarna emas di atas pintu dan jendela bagian depan. Sementara pada bagian dalam masjid, warna putih lebih banyak dijumpai.
Masjid dengan dua lantai ini dinamai dengan sebutan Ki Buyut Langkay sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh sepuh dusun atau desa di mana masjid ini berdiri.
“Dulu daerah sini termasuk hutan lebat. Lalu sekitar abad 19 itu ada salah satu penggawa dari Pangeran Diponegoro yang lari. Nah, beliau itu yang mbabat (membuka) dusun ini, makamnya juga tidak terlalu jauh dari masjid ini,” ujar salah satu takmir Masjid Ki Buyut Langkay, Sutikno, Rabu (13/03/2024).
Awalnya, model masjid ini ingin mengadopsi bentuk kubah pada bagian atasnya. Namun, adanya faktor yang tidak disengaja membuat konstruksinya berubah menjadi menara segi empat yang tergabung dengan ruang utama masjid.
Masjid Ki Buyut Langkay berdiri pada 1997 silam. Masjid yang memiliki luas 25 x 25 meter ini berdiri di atas lahan dengan luas 40 x 50 meter. Awal pembangunan masjid ini berasal dari seorang donatur bernama Haji Toifin.
Baca Juga: 11 Pantai di Jalur Lintas Selatan Tulungagung, Bisa Mudik Sambil Wisata Bareng Keluarga
“Nah kalau menara ini kan bentuknya kayak lingga, simbol dari laki-laki. Maksudnya menggambarkan bahwa nama untuk masjid ini berasal dari tokoh laki-laki serta yang membangun juga dari laki-laki,” beber Sutikno.
Menara Masjid Ki Buyut Langkay mempunyai tinggi 50 meter. Menara tersebut menggunakan material dari besi baja serta seng. Seiring berjalannya waktu, secara kasatmata menara tersebut tampak kusam.
“Kalau perawatan sih memang lumayan sulit. Selain karena tingginya, materialnya juga memang sudah lama digunakan. Di dalam menara juga akhirnya jadi sarang beberapa hewan karena lama tidak dirawat,” ujar Sutikno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati