MALANG, Tugujatim.id – Upaya untuk menanggulangi Covid-19 kini menyasar siswa SMA di Kota Kediri. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi untuk 1.000 siswa di SMAN 1 Kediri pada Rabu (04/08/2021).
Kegiatan vaksinasi yang dipromotori Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk kota-kabupaten mendapat jatah 1.000 dosis vaksin untuk siswa SMA. Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dibuat beberapa sesi dengan waktu yang berbeda dan tidak dipusatkan pada satu pos pelayanan saja.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri, menyambut baik vaksinasi untuk siswa SMA dari Pemprov Jatim. Dia menjelaskan, Pemkot Kediri sebelumnya juga telah memulai kegiatan vaksinasi untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas. Kegiatan vaksinasi ini sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan level status dalam sebulan terakhir. Mas Abu berharap lebih banyak lagi vaksin yang tiba di Kota Kediri sehingga percepatan vaksinasi bisa terus dilakukan.
“Tentu ini butuh bantuan dari cabang dinas provinsi tidak hanya untuk seremonial satu sekolah saja, tapi semua siswa sekolah harus divaksin karena kita memiliki SDM-nya. Artinya, kita memiliki vaksinator yang cukup. Semakin cepat vaksin ini disuntikkan, maka juga akan semakin baik lagi ketahanan komunalnya,” terangnya.
Saat meninjau kegiatan tersebut, Mas Abu spontan menyapa para siswa yang baru saja divaksin.
“Gimana rasanya setelah divaksin, merasa ngantuk atau ada keluhan tidak?” sapanya.
Setelah divaksin, Mas Abu mengatakan, bukan berarti tidak bisa terkena atau kebal Covid-19. Dia menyampaikan, vaksinasi dapat melindungi tubuh dari efek yang lebih parah, bahkan dapat menurunkan risiko kematian.
“Jadi, saya harap kita tetap melakukan protokol kesehatan (prokes). Saya juga berpesan sama adik-adik untuk sementara jangan nongkrong dulu karena kondisinya lagi bahaya. Sebab, virus Covid-19 varian delta ini cepat banget nyebarnya,” pesannya.
Mengenai prioritas vaksinasi siswa SMA, Mas Abu mengatakan, hal ini penting dilakukan karena jika sampai terkena Covid-19 biasanya mereka termasuk orang tanpa gejala (OTG). Dengan demikian, rentan menularkan Covid-19 kepada orang lain.
Selain itu, dia menuturkan, jika akan ada kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengharuskan untuk pembelajaran luring, maka para siswa juga semakin siap.
“Mungkin ini dipersiapkan untuk pembelajaran luring. Jadi, nanti kalau vaksin dosis kedua sudah masuk, maka apabila ada kebijakan untuk tatap muka ya sudah bisa dimulai karena gurunya pun sudah kami vaksin di awal tahun lalu. Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa menghasilkan hasil terbaik untuk dunia pendidikan, khususnya untuk pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Jatim wilayah Kediri Khoirul Efendi mengatakan, untuk pelaksanaan vaksinasi kali ini diperuntukkan bagi siswa SMA, di mana datanya disiapkan pihak sekolah. Untuk memenuhi kuota vaksin, siswa dari sekolah lain pun dilibatkan. Dia menambahkan, kegiatan seperti ini diharapkan juga bisa terus berlanjut.
“Siswanya ada 1.000 lebih orang dan sebagian sudah divaksin. Datanya diperoleh dengan kami menghubungi pihak sekolah, kemudian sekolah menyiapkan datanya. Jadi, anak-anak kelas X sampai XII yang belum vaksinasi, ikut vaksinasi hari ini (Rabu, 04/08/2021),” terangnya.
Sementara itu, Risky Slamet Hartanto, siswa kelas XII SMAN 6 Kediri, mengatakan, mengetahui informasi kegiatan vaksinasi dari sekolahnya. Dia melanjutkan, ingin divaksin karena untuk meningkatkan imunitas dan bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Harapannya setelah divaksin nanti bisa segera sekolah tatap muka meski tidak full atau mungkin bisa bergilir karena keluhan dari siswa saat pandemi ini kalau belajar di rumah atau daring kurang efektif.
“Kalau yang belum vaksin, mari kita segera vaksin dan jaga imun supaya lebih sehat lagi. Jangan lupa patuhi protokol kesehatan ya. Pakai masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” ujarnya. (*)