Tugujatim.id – Salah seorang warga dari Lamongan dilaporkan bergejala (suspect) cacar monyet atau monkeypox. Untuk kali pertama, gejala tersebut terindentifikasi di Jatim. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim dr Erwin Astha Triyono pada Selasa (30/08/2022).
Di lansir dari jatim.berita baru.co, satu orang tersebut terungkap ketika Dinkes Lamongan melakukan pengecekan. Kemudian penemuan suspect monkeypox tersebut langsung dilaporkan ke pihak Dinkes Jatim.
“Satu orang suspect dari Lamongan. Saya dapat laporan begitu,” jelasnya.
Erwin mengungkapkan, suspect monkeypox tersebut tidak melakukan perjalanan ke luar daerah atau luar negeri. Berdasarkan riwayat perjalanan, suspect hanya berada di Lamongan.
“Nggak dari luar negeri. Nggak dari mana-mana,” ucapnya.
Hasil Uji Sampel Darah
Orang yang suspect cacar monyet tersebut telah diuji sampel darahnya dan dinyatakan negatif dari monkeypox. Mengutip dari detik.com, hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan dr Indra Tsani pada Rabu (31/08/2022).
“Dari hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negatif monkeypox, hanya cacar air biasa,” ungkap Indra.
Meski sudah dinyatakan negatif, Indra mengatakan, pasien tersebut tetap diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri. Beberapa langkah antisipasi juga dilakukan Dinkes Lamongan untuk mengantisipasi monkeypox. Salah satunya dengan mengaktifkan surveillance (pengawasan) oleh puskesmas setempat.
Pihaknya juga meminta warga Lamongan yang memiliki gejala cacar monyet untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Untuk mendeteksi adanya monkeypox, pihaknya juga akan melakukan tes PCR yang sifatnya wajib.
“Tes PCR untuk mendeteksi. Kalau ada cacar, langsung ke faskes terdekat untuk dilakukan penanganan lanjutan. Karena gejala cacar monyet dan cacar air cukup mirip sehingga yang harus dimaksimalkan adalah hidup bersih dan sehat. Karena semua punya potensi,” ujar Indra.