Warga Terlibat Pembacokan di Lekok Pasuruan Saling Lapor, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Pembacokan di Lekok Pasuruan.
Salah satu korban insiden tiga warga saling bacok di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, saat dirawat di RSUD Grati. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id – Polisi masih belum menetapkan tersangka kasus tiga warga yang diduga terlibat perkelahian saling bacok di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Dua belah pihak yang diduga terlibat pembacokan di Lekok Pasuruan juga saling lapor satu sama lain.

Kapolsek Lekok AKP Agung Sujatmiko menyatakan Sugiantoro melaporkan balik rivalnya Supardi atas dugaan penganiayaan. Laporan dibuat Sugiantoro di Polsek Lekok pada Kamis (26/01/2023).

“Setelah sembuh dari rumah sakit, Sugiantoro ke kantor melaporkan Supardi,” ujar Agung pada Rabu (01/02/2023).

Dalam laporan kasus pembacokan di Lekok Pasuruan, Sugiantoro mengaku dia yang diduga dibacok Supardi. Saat itu dia hendak menolong rekannya Muhammad Barham tapi diduga dibacok hingga menancap di punggung.

“Ngakunya mau nolong Muhammad Barham yang sudah terkapar, tapi malah dibacok,” ungkapnya.

Pengakuan Sugiantoro ini berbeda versi dengan laporan yang dibuat Supardi. Di mana dia dihadang dan diserang terlebih dulu oleh Sugiantoro dan Muhammad Barham.

“Kalau saling lapor ya nggak papa, tetap kami terima semuanya, nantinya tinggal pembuktian di gelar perkara,” ungkapnya.

Agung mengungkapkan, hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembacokan di Lekok Pasuruan tersebut. Polisi masih menunggu proses gelar perkara yang pelaksanaannya ditunda pada Senin (30/01/2023).

“Kami juga mencari saksi-saksi netral yang bisa dimintai keterangan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, duel tiga orang saling bacok terjadi di Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Kamis (26/01/2023). Perkelahian diduga dipicu dendam lama terkait beda pilihan saat pemilihan kepala desa (pilkades) Desa Alastlogo antara Supardi, 40; dan Sugiantoro.

Ketika hendak pergi ziarah, Supardi diduga dihadang Sugiantoro, Muhammad Barham, Soleh, dan Saihul yang membawa celurit dan parang. Perkelahian pun terjadi antara Supardi, Sugiantoro, dan M. Barham. Mereka terlibat saling bacok hingga ketiganya mengalami luka dan dirawat di rumah sakit.