PASURUAN, Tugujatim.id – Memasuki musim penghujan, BPBD Kabupaten Pasuruan melakukan pemetaan wilayah desa yang rawan terjadi longsor dan banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris, menyatakan bahwa berdasarkan pemetaan ada sebanyak 94 desa masuk dalam zona rawan bencana longsor dan banjir.
Warga yang tinggal di 94 desa yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Pasuruan itu diminta untuk lebih waspada.
“Setelah pemetaan, ditemukan data sebanyak 17 kecamatan yang beresiko longsor dan banjir,” ujar Ridwan Haris saat dikonfirmasi, Jumat (19/11/2021).
Dari hasil pemetaan, wilayah yang rawan longsor tersebar di 51 desa ada di tujuh kecamatan. Mulai Tosari, Puspo, Tutur, Lumbang, Gempol, Lumbang, Purwosari, dan Prigen.
“BPBD juga selalu waspada potesi terjadinya banjir bandang. Salah satunya yang paling rawan di desa Sekarputih, Gondangwetan,” imbuhnya.
Selain itu, bencana banjir juga kerap melanda 43 desa yang tersebar di 11 Kecamatan. Mulai Gondangwetan, Rembang, Grati, Winongan, Nguling, Rejoso, Pohjentrek Kraton, Gempol, Beji, serta Bangil.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor dan banjir itu, BPBD Kabupaten Pasuruan berupaya melakukan normalisasi saluran air dan sungai di beberapa wilayah.
“Kesiapsiagaan untuk menanggulangi longsor dan banjir kami lakukan mulai pengerukan sungai di Kedunglarangan, membangun parapet serta normalisasi beberapa aliran sungai,” pungkasnya.