News  

Yayuk Siti Khotijah, Warga Tuban Juara 1 MTQ Nasional Cabang KTI Al-Qur’an 2022

Yayuk Siti Khotijah. (Foto: dok. Kemenag Tuban/Tugu Jatim)
Yayuk Siti Khotijah saat mempresentasikan karya ilmiah dengan judul Pemberdayaan Ekonomi Ummat di depan dewan juri MTQN ke XXIX 2022 di Kalsel. (Foto: dok. Kemenag Tuban)

TUBAN, Tugujatim.id – Kafilah Provinsi Jawa Timur berhasil mengunci satu kemenangan di Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-XXIX tahun 2022 di Kalimantan Selatan. Kafilah tersebut adalah Yayuk Siti Khotijah asal Kabupaten Tuban, Juara 1 pada Cabang Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Qur’an.

Gadis manis kelahiran Lamongan, 10 Juli 1999 yang berdomisili di Kecamatan Soko, ini mempresentasikan makalah berjudul Pemberdayaan Ekonomi Ummat selama 5 menit hingga berhasil menjadi juara 1.

Kabar gembira itu disampaikan Kepala Kantor Kemenag Tuban Ahkmad Munir. Pria kelahiran Bojonegoro ini mengatakan, salah satu andalan dari Jatim memenangi di cabang Karya Tulis Ilmiah, dia Yayuk Siti Khotijah yang juga di tahun sebelumnya menjadi juara di MTQ tingkat Provinsi Jatim.

“Alhamdulillah, sudah ada salah satu kafilah dari Kabupaten Tuban atas nama ananda Yayuk Siti Khotijah berhasil masuk final dan ditetapkan sebagai juara pertama,” jelas Munir.

Dia menambahkan, Yayuk memperoleh nilai tertinggi, yakni 160 dan berhasil menyisihkan kafilah dari Kalimantan Selatan Sofa Halisa yang mendapatkan nilai 150 dan Azka Rayyani dari Sumatera Utara 137 poin.

Selain Yayuk, dia melanjutkan, ada dua kafilah asal Bumi Wali lainnya yang masuk ke babak final. Mereka yakni Rofi’atul Muna di Cabang MTQ Golongan Mujawwad Putri dan Muhammad Bagus Ma’shum cabang Tafsir Golongan Bahasa Arab Putra.

“Semoga keduanya bisa menyusul menjadi juara,” harap Munir.

Sementara itu, dikonfirmasi juara 1 MTQ N Cabang KTI Al-Qur’an, Yayuk mengatakan rasa bersyukur atas capaian ini. Dia mengaku digembleng oleh tim Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jatim mulai Maret 2022.

Dalam satu bulan, ada dua kali jadwal pembinaan. Dia melanjutkan, tiap pembinaan kurang lebih sekitar 4-5 harian. Untuk tempat pembinaan di Surabaya dan Malang, bergantian sesuai arahan dan jadwal dari panitia LPTQ Jatim.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, sejak mengikuti MTQ 2017, baru bisa lolos ke tingkat nasional di tahun ini,” ujarnya.