MALANG, Tugujatim.id – Penyebaran virus Covid-19 bisa melalui siapa saja, termasuk kepada orang tanpa gejala (OTG). Seperti yang terjadi saat patroli skala besar jelang berakhirnya masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap kedua di Kota Malang pada Sabtu malam (06/02/2021).
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Sinarmata langsung memimpin patroli malam itu yang menyasar pusat perkopian di bilangan Sudimoro, Lowokwaru, Kota Malang. Turut hadir Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona dan Kasatpol PP Kota Malang Priyadi.
Ternyata banyak kafe maupun pengunjung dari kalangan anak muda yang tidak mengindahkan aturan protokol kesehatan (prokes) sama sekali saat nongkrong atau kongkow. Akhirnya, mereka langsung di-swab (antigen) di tempat. Hasilnya, 1 dari ratusan anak muda yang itu terdeteksi positif Covid-19.
Leo menegaskan, anak muda yang terdeteksi carrier itu segera dibawa ke Rumah Karantina Safe House untuk dirawat dan menjalani isolasi selama 14 hari. Pada patroli sebelum-sebelumnya juga menuai hasil yang sama.
Masih kata Leo, ini menjadi bukti bahwa laju penularan virus SARS-Cov-2 ini masih ada. Masih banyak OTG-OTG lain yang bergerak acak dan sulit terdeteksi tengah berkeliaran. Seperti halnya anak-anak muda dengan sistem imun yang masih kuat misalnya.
”Kami hanya menjaga yang lainnya agar tidak tertular. Ini bentuk sayang kami, bentuk kemanusiaan. Kami tidak ingin orang di sekitar Anda yang lebih tua tertular. Kalau Anda-Anda ini masih muda, kan masih kuat,” tutur dia memberi nasihat.
Untuk diketahui, Kota Malang masih bertengger di peringkat 5 sebagai wilayah dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Jawa Timur. Namun, tingkat kesadaran masyarakat juga masih belum maksimal. PPKM sudah berjalan hampir sebulan, tapi aktivitas dan mobilitas warga masih terbilang tinggi.
Padahal, dalam pelaksanaan PPKM yang Pemerintah RI inisiasi sudah memberi banyak kelonggaran atas nama pemulihan ekonomi. Namun nyatanya, Leo mengatakan, masih banyak masyarakat yang bandel.
”Seperti yang kami lihat malam ini, aturan batasan orang si tempat usaha 25 persen. Tapi, saya lihat masih di atas 50 persen. Saya khawatir banyak OTG di sini karena rata-rata anak muda,” ujarnya.
Leo menambahkan, selama pandemi belum selesai, pihaknya tetap tak kenal lelah untuk mengingatkan warga agar disiplin menerapkan prokes sehingga laju penularan virus bisa segera ditekan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tindakan tegas akan menanti jika masih banyak warga maupun pelaku usaha terus membandel. “Kami tidak akan menoleransi karena sudah banyak memberi kelonggaran selama PPKM ini,” tegasnya. (azm/ln)