Tugujatim.id – Setiap suku di Indonesia mempunyai budaya atau tradisi Lebaran yang berbeda-beda. Tak terkecuali suku Madura di Jawa Timur. Setidaknya ada tiga budaya lebaran suku Madura yang terbilang unik. Berikut rangkumannya.
Nyabis
Nyabis adalah sambang ke rumah tokoh agama. Dikutip dari idntimes.com, masyarakat Madura dari kecil sudah diajarkan oleh orang tuanya tentang ilmu agama di musala dan masjid sehingga para tokoh agama memiliki posisi yang penting dalam berkehidupan di Pulau Madura.
Saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Madura kerap melakukan tradisi nyabis. Bagi masyarakat Madura, setinggi-tingginya ilmu yang sudah didapat murid, tetaplah murid tak boleh melupakan jasa dari guru langger atau guru mengaji.
Festival Daul
Dikutip dari idntimes.com, Festival Daul banyak diikuti masyarakat Madura dari berbagai daerah untuk saling berlomba menjadi yang terbaik demi mendapatkan posisi nomor satu dengan jumlah hadiah yang tentu saja memiliki nominal yang fantastis. Seni musik daul atau ul-daul ini juga menjadi bukti bahwa musik yang ada di Pulau Madura mengalami perkembangan.
Festival Daul ini kerap kali diadakan untuk menjelang Hari Raya Idulfitri. Festival Daul ini merupakan festival musik yang terutama diadakan di Kabupaten Sampang. Festival Daul ini merupakan hasil dari pengembangan musik tong-tong yang sudah identik dengan kekhasan Pulau Madura.
Pembeda seni musik tong-tong dan daul ini terdapat pada pukulannya. Seni musik tong-tong memiliki irama musik yang lebih monoton sedangkan seni musik daul ini lebih memiliki irama yang terbilang lebih dinamis.
Festival Daul ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Madura untuk menyambut Hari Raya Idulfitri yang juga didukung oleh pemerintah setempat di Pulau Madura.
Memasak Ketupat Pada Hari ke 7 Setelah Idulfitri
Dikutip dari idntimes.com, ketupat di berbagai daerah memang identik dengan Lebaran atau Idulfitri. Namun beda halnya dengan yang ada di Madura, yaitu pada saat Lebaran ketupat tidak menjadi hidangan yang disajikan kepada tamu atau keluarga. Nasi putih merupakan pengganti dari ketupat pada Lebaran di Madura.
Dengan tidak adanya ketupat pada Hari Raya Idulfitri bukan berarti ada larangan atau pantangan. Ketupat akan disajikan saat hari ketujuh setelah perayaan Idulfitri yang biasa disebut oleh masyarakat Madura yaitu lebaran ketupat.