Kota Malang memiliki beberapa tempat ikonis yang begitu khas menunjukkan daerahnya. Tak hanya itu, tempat-tempat di Kota Malang ini terkadang bahkan bisa dikunjungi secara gratis. Tak hanya bisa menjadi lokasi untuk ber-swafoto, pengunjung juga bisa menyusuri banyak nilai sejarah di tempat-tempat tersebut.
Dengan banyak tempat ikonis di Malang ini, Kota Malang inipun akhirnya menjadi tujuan wisata favorit turis-turis lokal maupun mancanegara. Ada banyak destinasi wisata yang menarik, mulai dari wisata alam hingga kuliner, tentu saja salah satunya sejarah panjang dari bangunan peninggalan jaman dahulu.
Baca Juga: Agar Hari Lebih Berwarna, Anda Bisa Melakukan Tips-Tips Ini di Pagi Hari
Nah, apa saja sih tempat-tempat ikonis di Kota Malang ini? Berikut adalah beberapa tempat-tempat tersebut:
-
Monumen Tugu Malang
Monumen Tugu merupakan salah satu tempat ikonis Kota Malang. Monumen ini kerap disebut Alun-Alun Tugu oleh para wisatawan. Monumen ini juga disebut Alun-Alun Bundar oleh warga lokal. Tugu di kota Malang ini sebenarnya sudah dikenal sebagai taman sejak masa penjajahan Belanda.
Dulunya, taman ini dikenal sebagai taman Jan Pieterzoon Coen. Pada masa itu, tugu ini belum berbentuk lilin seperti sekarang ini. Tugu ini merupakan salah satu tugu yang dibangun untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Selain mengandung banyak nilai sejarah, tugu ini juga memiliki pemandangan yang menawan dengan hiasan lampu-lampu dan air mancur di sekitarnya.
-
Jalan Ijen (Ijen Boulevard)
Jalan Ijen atau yang biasa dikenal Ijen Boulevard merupakan salah satu jalan ikonis di kota Malang. Nama Ijen Boulevard berkaitan dengan jalan yang dibangun dalam bentuk boulevard dengan jajaran pohon palem di masing-masing sisi serta taman di bagian tengah.
Pada masa awal pembuatannya, jalan ini disebut-sebut lebih indah dari Berlin yang merupakan kota paling modern dan indah pada masa itu. Kini, jalan ini menjadi salah satu jalan paling berkesan bagi semua orang yang pernah melewatinya. Selain itu, jalan inipun menjadi sesuatu yang selalu dikenang oleh banyak orang.
Ada beberapa pemandangan menawan yang ada di sepanjang jalan Ijen, seperti monumen melati, museum Brawijaya, serta gereja Katedral Ijen.
-
Alun-Alun Kota Malang
Setiap kota atau kabupaten pasti memiliki alun-alun yang menjadi ikon daerah tersebut. Tidak seperti daerah lain, kota Malang memiliki dua alun-alaun yang keduanya dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan. Alun-alun pertama berada di depan balaikota. Alun-alun ini dikenal sebagai alun-alun tugu. Alun-alun kedua berada di depan masjid Jami’.
Alun-alun ini dikenal sebagai Alun-alun Kota Malang. Lokasi tempat ikonis ini merupakan salah satu pusat keramaian di kota Malang yang sebenarnya sudah ramai dan banyak dikunjungi oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Meskipun demikian, perubahan yang terjadi di tahun 2015 telah menjadikan lokasi ini semakin memikat banyak orang baik warga kota Malang maupun dari luar kota.
-
Kampung Warna Warni Jodipan
Kampung Wisata Jodipan adalah kampung wisata pertama di Kota Malang. Kampung ini berupa sederetan rumah warga di tepi Sungai Brantas yang menampilkan dinding dengan aneka warna yang menarik dan tidak monoton.
Kampung Wisata Jodipan ini sendiri terletak di RT 06, 07, dan 09, RW 02, Kelurahan Jodipan Kota Malang Kampung Wisata Jodipan ini biasanya dijuluki Kampung Warna Warni. Kampung ini terdapat di dua wilayah, yaitu Kampung Jodipan dan Kampung Tridi.
Kedua kampung ini dihubungkan dengan jembatan kaca yang diberi nama “Ngalam” Indonesia. Keberadaan kampung ini diharapkan menjadi kawasan wisata untuk berburu foto selfie yang diharapkan dapat menarik banyak orang atau wisatawan untuk mendatanginya.
-
Jalan Kayutangan
Jalan Kayutangan merupakan salah satu tempat ikonis di kota Malang. Jalan ini memiliki penampilan khas yang mudah diingat oleh banyak orang. Jalan Kayutangan berada dekat dengan alun-alun. Lokasi ini pun merupakan salah satu jalan poros di kota Malang.
Sepanjang Jalan Kayutangan ini memiliki beberapa bangunan lawas dengan arsitektur peninggalan Belanda yang masih bertahan. Lokasi inipun sangat disukai karena memiliki nuansa yang sangat khas. Walaupun saat ini sudah banyak bangunan kuno yang berubah bentuk bahkan dihancurkan, Jalan Kayutangan masih memiliki daya tarik dari beberapa bangunan kuno yang tersisa. (Sindy Lianawati/gg)