MALANG, Tugujatim.id – Dalam cerita yang disampaikan Alissa Wahid, Gus Dur tidak suka dipuja-dipuji, justru nyaman ditertawakan. Salah satunya saat bertemu Jaya Suprana, saat bercanda mengenai cincin batu lalu menyinggung bahwa Gus Dur kepala batu.
Hal tersebut diungkapan oleh Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid dalam acara Haul Virtual Gus Dur ke-11 yang digelar oleh FEB Unisma, IKA Unisma, dan Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID) di Aula Hall Gus Dur, Gedung Pascasarjana Unisma secara luring dan daring melalui Zoom dan streaming YouTube, Selasa (29/12/2020)
Baca Juga: Trilogi The Power of Silaturahim: Refleksi Pencapaian Sukses Berbasis Komunikasi
“Saat itu pengawal Gus Dur sudah bingung soal bercanda itu, dikira bakal marah Gus Dur. Ternyata Gus Dur malah tertawa dan sangat menerima candaan Jaya Suprana,” cerita Alissa pada hadirin Haul Virtual Ke-11 Gus Dur, Selasa (29/12/2020).
Menurut Alissa Wahid, ada seorang pemikir ulung namun tanpa gerakan nyata yang dapat membantu masyarakat. Ada juga yang aktif di lapangan, namun masih belum menemukan konsep yang bagus untuk menggerakkan. Gus Dur berbeda, dapat memiliki kelengkapan pikiran dan gerakan nyata.
“Gus Dur adalah manusia multidimensi. Ibaratnya spektrum pelangi, kami mengundang sahabat Gus Dur untuk mengeksplorasi sepak terjangnya. Kemudian menentukan ruang-ruang eksplorasi di banyak sektor, kenapa jadi Ketua DKJ, NU, Pesantren, kehidupan lintas iman, dan seterusnya, mencari prismanya apa yang membuat sinar berpendar,” jelas anak sulung Gus Dur dalam forum Haul Virtual Ke-11 tersebut.
Alissa mendapati bahwa ada 9 nilai yang memandu Gus Dur dalam mengelola setiap langkahnya. Nilai tauhid, kemanusiaa, keadilan, kesetaraan, pembebasan, persaudaraan, sederhana, satria dan kearifan tradisi. Langgam permainan Gus Dur berubah sesuai nilai-nilai tersebut.
Baca Juga: FEB Unisma dan Tugu Media Gelar Haul Virtual untuk Peringati Wafatnya Gus Dur
“Bahwa strategi bisa berubah tapi prinsip utama bisa berubah. Kami pakai 9 nilai ini dalam Jaringan Gusdurian menggunakan nilai-nilai itu. Kami berharap hadirin dapat belajar juga menggunakan 9 nilai itu,” lanjut Psikolog Keluarga, Anak dan Wanita lulusan UGM Yogjakarta tersebut, Selasa (29/12/2020).
Alissa Wahid juga menampilkan beberapa kata-kata bijak yang pernah disampaikan Gus Dur mengenai penindasan, kemuliaan, penistaan, ketauhidan, kemanusiaan, keilmuan, persaudaraan, perdamaian, dan sebagainya. Salah satu ucapan Gus Dur yang dikutip Alissa yaitu ‘yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan’. (Rangga Aji/gg)