MALANG, Tugujatim.id – Memperingati 11 tahun wafatnya KH Abdurrachman Wahid—akrab disapa dengan panggilan ‘Gus Dur’, Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) serta Ikatan Alumni (IKA) Unisma mengadakan Haul Virtual bertajuk ‘Aktualisasi Pemikiran Gus Dur dalam Penguatan Kebhinnekaan NKRI’, pada Selasa (29/12/2020), pukul 09.00 WIB.
Selain digelar secara offline di Hall KH Abdurrachman Wahid, Pascasarjana, Unisma. Acara Haul Virtual Gus Dur ke-11 ini juga diikuti secara virtual dari seluruh Indonesia sebanyak 1.000 orang melalui Zoom Cloud Meeting dan sisanya melalui streaming di akun YouTube Tugu Malang dan FEB Unisma.
Baca Juga: Penuh Humor dan Kebijaksanaan: Simak 25 Kata Bijak dari Gus Dur
Haul virtual tersebut, menghadirkan Keynotes Speaker bernama Alissa Wahid. Alissa merupakan putri sulung (anak pertama, empat bersaudara) Gus Dur, seorang Psikolog Keluarga, Anak dan Wanita lulusan almamater Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus menjadi Koordinator dari Jaringan Gusdurian.
Selain itu, hadir juga narasumber pertama yang menarik. Bernama Eko Sriyanto Galgendu selaku Sahabat Gusdur dan Ketua Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia. Eko membahas secara spesifik dan komprehensif mengenai cerita pengalaman ketika bersama Gus Dur, serta spirit Gus Dur dalam membangun kebhinnekaan.
Narasumber kedua, menghadirkan Prof. Dr. Abdul Harris, M. Ag, merupakan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Prof. Harris membahas lebih detail mengenai sepak terjang dan pergulatan pemikiran Gus Dur di kalangan akademisi, khususnya di Malang Raya, umumnya di berbagai dimensi akademik nasional.
Berikutnya, datang dari santri Gus Dur sekaligus memeroleh amanah menjadi Ketua IKA Unisma. Namanya, Muhammad Nuruddin, membahas mengenai narasi-narasi deskriptif yang berkaitan dengan sub-tema ‘Membaca Gus Dur Membaca Indonesia’. Memahami Indonesia menggunakan perspektif/paradigma berpikir Gus Dur.
Baca Juga: Mengenang Sosok Gus Dur: Pluralisme dan Cerita Tentang Papua
Dari kalangan etnis Tionghoa juga tidak ingin tinggal diam. Mengundang R. T. Sudarno Hadipuro, Wakil Ketua Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa) Malang Raya untuk menjadi pembicara Haul Virtual. Sudarno membahas soal peran-peran Gus Dur di mata warga Tionghoa. Tentu sangat banyak dan kontribusi Gus Dur dalam hal tersebut begitu besar.
Yang terakhir, narasumber yang amat spesial. Hadir seorang Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, bernama Dr. Aqua Dwipayana. Aqua menjabarkan tentang komunikasi lintas budaya dalam guna merekatkan kebersamaan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
Dalam agenda Haul Gus Dur ke-11 ini, Irham Thoriq, CEO Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID) menjadi moderator dalam agenda besar tersebut. Merupakan wartawan yang tinggal di Malang, Buku Pertamanya berjudul Para Pembisik Kedunguan.
Acara yang bertujuan untuk memperingati 11 tahun wafatnya KH Abdurrachman Wahid tersebut, menjalin kerjasama dengan Angkasa Pura II, MUNCUL, Jamkrindo, Bank Jatim, PLN, Garuda Indonesia, Pegadaian dan GMRI. Haul Virtual tersebut juga didukung oleh Gerakan Gusdurian Muda (Garuda). (Rangga Aji/gg)