Malang – Wali Kota Malang Sutiaji menduga terdapat adanya kesengajaan terkait pencemaran air minum PDAM terkontaminasi bahan bakar solar di Kota Malang, Kamis (12/11) kemarin. Hal itu terjadi karena bahan bakar solar untuk memompa air diisi melebihi kapasitas oleh mobil tangki pengisi bahan bakar.
“Sebenarnya kalau dibilang faktor kelalaian agak gimana ya. Ini ada dugaan unsur kesengajaan. Kalau kelalaian, masa bisa sampai ngisi 3.000 liter. Kapasitas tangki hanya 1.000 liter,” ujar Sutiaji menduga ketika ditemui di Unisma, Jumat (13/11) siang.
Baca Juga: Hindari Melakukan 7 Hal ini di Rutinitas Pagi
Untuk diketahui, sebelumnya banyak warga Kota Malang yang mengeluhkan air minum aliran dari PDAM Kota Malang di rumah mereka beraroma minyak tanah. Usai meninjau lokasi di Sumber Wendit, Pakis, Kabupaten Malang diketahui hal itu karena pompa air terkontaminsi bahan bakar solar.
”Estimasi waktu isi 1.000 liter itu kira-kira setengah jam. Kok ini bisa sampai 3 tangki habis. Saya tegaskan ini bukan kelalalaian. Jadi perlu ada segera penindakan sehingga tidak ada kejadian sama terulang,” tambahnya menegaskan.
Selain itu, ia menambahkan jarak antara ruangan solar diesel dan penampungan air juga panjang. Ditambah, tidak ada fasilitas kamera CCTV. Hal ini makin menguatkan dugaan kasus ini disengaja.
“Sudah saya minta tadi untuk menganalisa. Untuk dilakukan investigasi. Saya minta, kalau memang ada unsur kesengajaan, agar Dirut PDAM agar segera (menindak) hal ini,” katanya.
Jika memang tidak mumpuni, saran dia, sebaiknya melibatkan pihak kepolisian. Dalam kesempatan tadi, Sutiaji juga menginstruksikan untuk ruangan diesel ini disterilisasikan untuk memudahkan proses penyelidikan.
Baca Juga: 12 Aplikasi untuk Membuat Hidup Lebih Terorganisir
“Karena ini sudah meresahkan warga, yang terimbas warga dan akibatnya sangat membahayakan. Maka, biar kepolisian saja yang menilai. Analisa kriminal, itu bukan domain kami,” ujarnya.
Terpisah, Dirut PDAM Nor Muhlas mengatakan jika kasus ini sebelumnya juga sudan dilakukan investigasi internal, namun hasil yang didapat faktor kelalaian. ”Maka, selanjutnya kami akan juga libatkan unsur kepolisian,” tegasnya.
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan flushing atau pengurasan air di jaringan-jaringan rumah terdampak. Pengurasan, kata dia, akan dilakukan terus-menerus hingga kualitas air mencapai batas normal.
”Memang agak lama dan waktunya tidak bisa ditentukan, karena kan minyak-minyak juga bisa nempel di dinding pipa. Setidaknya, ada treatment untuk air, agar dimasak lama nanti (minyak) akan menguap,” katanya.
Dewan Minta Pihak Kepolisian Dilibatkan dalam Investigasi Pencemaran Air PDAM Kota Malang

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Malang langsung melakukan tinjauan ke lokasi pompa PDAM Sumber Wendit, Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (13/11). Ini sebagai tindak lanjut legislatif usai tercemarnya air PDAM di 17 lokasi di Malang.
Hasilnya, ditemukan ada dugaan unsur kesengajaan dalam terkontaminasinya air PDAM dengan bahan bakar solar. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, fakta yang didapat bahwa air PDAM terkontaminasi solar dari ruang tandon mesin genset.
Baca Juga: Kisah Ervita Sari, Perempuan dengan 7 Pekerjaan Berbeda Sekaligus
“Itu limpahan solarnya akhirnya merembes ke saluran penampungan air. Saking banyaknya solar yang meluber bukan tidak mungkin sebagian juga tumpah ke dalam (Pompa Wendit 3),” ungkapnya, dihubungi reporter usai meninjau.
Trio mengungkapkan, solar yang meluber hampir mencapai 2 ribu liter akibat faktor kelalaian atau human error pegawai yang lupa mematikan kenop saat mengisi bahan bakar solar. Namun, pihaknya menduga bahwa ini ada unsur kesengajaan.
“Kalau faktor kelalaian kok bisa sampai bocor segitu banyak. Apalagi, disana gak ada CCTV, kan agak janggal ya. Artinya, kualitas pengamanan disana belum maksimal. Padahal, ini objek vital, kok bisa ga ada CCTV,” duganya.
Sebab itu, dia meminta agar PDAM untuk melakukan investigasi internal untuk mengungkap kasus ini. Jika tidak mampu, kata dia, sebaiknya melibatkan unsur pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan.
“Meski unsur keteledoran pun, harusnya tetep dievaluasi, dilakukan investigasi. Itu yang saya minta agar kasus ini perlu diusut tuntas. Karena yang jadi korban ini masyarakat,” tegasnya.
Terpisah, Dirut PDAM Nor Muhlas mengatakan jika kasus ini sebelumnya juga sudan dilakukan investigasi internal, namun hasil yang didapat faktor kelalaian. ”Maka, selanjutnya kami akan juga libatkan unsur kepolisian,” tegasnya.
Baca Juga: 15 Daftar Website Penyedia Vektor Gratis yang Super Keren
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan flushing atau pengurasan air di jaringan-jaringan rumah terdampak. Pengurasan, kata dia, akan dilakukan terus-menerus hingga kualitas air mencapai batas normal.
”Memang agak lama dan waktunya tidak bisa ditentukan, karena kan minyak-minyak juga bisa nempel di dinding pipa. Setidaknya, ada treatment untuk air, agar dimasak lama nanti (minyak) akan menguap,” katanya. (azm/gg)