MALANG, Tugujatim.id – Sanusi, Bupati Malang, memastikan bahwa hingga saat ini bantuan dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi korban gempa tahun 2020 belum turun. Karena itu, pihaknya menagih janji tersebut pada pemerintah pusat.
Sanusi menagih janji tersebut saat menghadiri acara 5th ASEAN Rural Development and Poverty Eradiciton (RDPE) Awards di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (12/5/2022) siang.
Dalam acara itu, turut hadir Ivan Syamsurizal, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)
“Bantuan untuk bencana gempa di Kabupaten Malang sudah dua tahun nggak turun-turun. Semoga dengan kehadiran Bapak, mudah-mudahan bisa cepat turun,” ujar Sanusi kepada Ivan Syamsurizal.
Namun begitu, jenis bantuan yang belum turun hanya pada rehabilitasi rumah. Adapun untuk bantuan hunian sementara, dia mengaku telah menerima dan telah diserahkan kepada masyarakat.
Bupati Malang itu juga pernah menagih janji tersebut pada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto. Akan tetapi, hingga kini bantuan tersebut belum ada tanda-tanda akan turun.
“Bantuannya ini dari BNPB,” imbuh Sanusi.
Kepada awak media, Sanusi mengatakan tak tahu pasti jumlah bantuan yang akan diberikan. Namun ia memastikan Kabupaten Malang mendapat bantuan lebih besar daripada Kabupaten Lumajang dan Blitar yang juga terdampak gempa saat itu.
Jika bantuan sudah cair, maka masyarakat terdampak akan mendapatkan bantuan sesuai dengan tingkat kerusakan pada rumahnya.
Bagi yang rumahnya rusak berat, mereka akan mendapat bantuan Rp 50 juta. Untuk yang rumahnya rusak sedang akan mendapat Rp 25 juta. Sedangkan yang rusak ringan akan mendapat Rp 15 juta.
Sanusi mengtakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang tak cukup untuk menutupi jumlah bantuan tersebut.
“APBD nggak ada anggarannya untuk itu, nggak cukup,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan Sanusi tersebut, Ivan Syamsurizal mengatakan bahwa bantuan pasti segera cair apabila semua berkas telah terpenuhi.
“Barangkali ada berkas yang tertinggal atau (berkasnya) sedang diaudit di Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Nanti kami cek juga,” kata Ivan.
Ia juga menambahkan bahwa ia telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan meminta tembusan berkas-berkas tersebut sehingga masalah bisa segera diselesaikan.
“Kami sudah koordinasikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat (bisa turun),” pungkas Ivan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim