Oleh Alik Ramadani
Tugujatim.id – Masa kecilku adalah masa yang aku inginkan sekarang. Bisa merangkai kata, rencana, dan juga cita-cita. Bermain adalah suatu kebiasaan dalam keseharian. Begitu asyiknya waktu itu seolah aku ingin kembali ke masa lalu menggunakan mesin waktu. Namun, itu adalah sebuah kemustahilan tapi bisa dijadikan pembelajaran bagi orang yang akan membaca ceritaku sekarang.
Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Seorang guru melemparkan sebuah pertanyaan ketika proses pembelajaran.
“Ade-ade punya cita-cita tidak? Nah pembelajaran hari ini, kita akan menyebutkan cita-cita kita mau jadi apa setelah dewasa nanti ya”. Aku terdiam, membayangkan mau jadi apa aku setelah dewasa nanti. Tapi hanya satu yang kupikirkan.
Aku absen ke-2 dari 29 siswa waktu itu. Kebetulan pemanggilan siswa diawli dari absen paling bawah, jadi aku bahagia karena punya kesempatan untuk berpikir terkait hal itu. Tidak terasa, tiba-tiba namaku dipanggil
“Alik coba sebutkan apa mimpi Alik ketika dewasa nanti?”, dengan buru-buru tanpa berpikir panjang aku menjawab “Power Rangers bu”. Seketika semua orang terdiam dan malah menertawakanku.
Aku pun merasa heran, untungnya ada ibu guru yang melerai semua itu dan malahan kembali bertanya “Kenapa Power Rengers Alik?”Karena aku ingin bisa menolong orang-orang di sekitarku agar kami semua bahagia. “Cita-cita yang sangat keren ade-ade, mari berikan tepuk tangan”. Ruangan pun menjawab seolah memberi lampu kuning dengan gemuruhnya tepuk tangan.
Semakin dekat untuk mewujudkan mimpiku menjadi seorang Power Rangers, situasi saat aku duduk di bangku SMA. Aku masih ingat, kelas 11 tepatnya ketika aku melihat para alumni kembali ke sekolah untuk bersosialisasi. Memakai jas warna-warni semakin membuat diriku ingin berada dalam posisi seperti itu. Aku mulai memantapkan pilihan dan menuliskan sebuah keinginan dalam secarik kertas yang ditempel di dinding kamarku, agar aku bisa melihatnya setiap hari.
“Bismillahirrahmanirrahim 2020 Maba di Kampus IPB University” merupakan kata-kata yang aku tuliskan waktu itu. Aku sering berbalik-balik kamar dan tulisan itu selalu terlihat serta membayangi ku setiap saat. Tapi baiknya, tulisan itu membuat respon positif dalam diriku agar aku terus berjuang dan tidak mudah menyerah menggapai keinginan.
Kini saatnya tiba, ketika aku harus melangkahkan kaki memilih dari tiga jalan (Kuliah, Kerja, Menikah) untuk mewujudkan impianku menjadi Power Rangers. Aku tidak sedikit pun merasa ragu dan langsung memilih jalan kuliah terlebih dahulu sesuai dengan rencanaku kelas 11 waktu itu.
SNMPTN adalah jalan pertama yang aku ambil. Bimbang, bingung, dan kekhawatiran campur aduk terjadi saat itu. Akupun mencoba mengatur strategi dengan memanfaatkan peluang agar apa yang menjadi pilihanku tidak mengecewakan. Aku langsung mengisi formulir registrasi dan memantapkan pilihan untuk mengambil IPB University namun belum melakukan finalisasi. Hal ini karena ada dua orang di atasku yang harus aku ketahui mereka mengambil kemana, apa sama dengan pilihanku ataukah tidak. Kenapa demikian, karena dari sekolahku setiap tahun hanya 1 atau 2 orang yang masuk ke kampus pilihanku itu.
Tapi sayang kebetulan mereka keduanya memilih pilhan sama denganku dan secara tidak langsung peluang untuk masuk ke kampus itu semakin kecil. Akhirnya, dengan berat hati aku mengubah pilihanku dan mengabil kampus lain dengan jurusan Psikologi yang sekiranya jurusannya sesuai dengan keinginan. Alhamdulilllah pilihanku itu membuahkan hasil meski ada sebagian mimpi tidak tercapai. Dua orang diatasku tadi keduanya lolos di IPB University dan aku hanya bisa berdoa semoga aku bisa meresakan kebahagian yang mereka rasakan.
Tidak berhenti disini, untuk menjadi seorang Power Rangers butuh sebuah perjuangan dan pengorbanan dan aku anggap ini adalah sebuah simulasi untuk menjadi seperti itu. Untungnya rekam jejak seorang pemimpi sepertiku ini pernah melakukan sebuah pekerjaan yang orang lain anggap tidak menghasilkan apa-apa, mereka hanya menganggap aku orang yang mudah dianggap jadi pesuruh. Tapi ketahuilah dari semua itu aku pernah mengalami dan merasakan apa yang namanya bersama dalam kebahagiaan dan sebuah pengalaman yang tidak bisa dibayarkan. Selain itu, mempunya jalan untuk bisa bergabung ke kampus impian melalui sebuah Jalur Ketua OSIS IPB University yang tidak semua orang bisa dapatkan.
Berkat semua pekerjaan yang orang lain anggap tidak menghasilkan apa-apa, akhirnya aku sampai pada titik dimana banyak orang yang menginginkan hal ini. Semua yang dilakukan sebenarnya tidak ada yang sia-sia, asalkan kita totalitas dalam mengerjakan hal itu. Fokus pada target merupakan kunci utama dalam diri ini. Meskipun sebelumnya pernah mencari jalan aman agar sebagian impian tercapai. Tapi percayalah dibalik jalan aman tersebut terdapat semangat yang tak kunjung padam untuk menggapai keinginan utuh dari apa yang diharapkan.
Semoga aku bisa menjadi Power Rangers agar bisa berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan malah mewujudkan Indonesia Cemas.
Cerita Singkat Anak Desa