Tugujatim.id – Jelang coblosan Pemilu 2024 besok, ada sebuah fenomena unik di kolom komentar netizen postingan akun media sosial yang tujuannya adalah menguatkan demonstrasi.
Pertama, saya melihat dua postingan yang dikeluarkan oleh dua akun, yang sama sekali tidak berpolitik praktis, tapi isi kolom komentarnya jadi penuh dengan urusan politik 5 tahunan.
Konten instagram yang diunggah oleh akun tersebut menyoal demokras. Tapi dengan mudahnya, netizen menganggap konten itu sebagai konten endorse pilpres. Bahkan juga dipandang ‘nggembosi’ salah satu paslon capres-cawapres.
Kalau gak endorse dan nggembosi, ya minimal dianggap konten dan akunnya sudah mulai politis. Namun perlu dicatat bahwa politis di sini adalah politik praktis dan partisan.
Jadi, tulisan ini saya ingin menyampaikan kliping yang saya lakukan dari komentar warganet pada dua postingan tentang demokrasi.
Konten di Akun UGM, Mengajak Indonesia yang Berdemokrasi
Konten ini diunggah akun UGM pada hari Senin tanggal 12 Januari lalu. Isi konten tersebut adalah monolog dari salah seorang akademisi UGM dengan spesialisasi hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar.
Ia berbicara bahwa jangan paksa cari malaikat, tapi jangan sampai orang terburuk memimpin, karena begitulah demokrasi.
Anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana penjelasan lengkap Zainal Arifin Mochtar di video tersebut. Nah, kemudian muncul komentar yang berbeda-beda. Mari Kita simak.
Anggapan UGM Ikut Pemilu
Pertama, muncul anggapan UGM ikut Pemilu. Kok bisa? Coba baca sendiri beberapa komentar netizen berikut ini.
Jiaa.. udh sok keren ternyata anak buah mahfud 😂. (@rizkyw)
Kalo dia ada di barisan jokowi juga gak bakal bikin film2an gitu😂. (@ iam.arman14)
Oalaah, pasukane anies toh, berkedok pembenaran politik, tp pro anies wkwkkw sulit sulit. (@narutoborutotv.id)
Wadoohh, ternyata sekrng UGM jdi alat memihak parpol ajang promoso dirty vote ya😌 padhal ini masa tenang pemilu saya kira bisa lebih bijak. Apa karna ketua kagamanya pak ganjar yah wkwk😂. (@fatikah_aanun)
Penilaian Netizen pada UGM
Kedua, netizen juga jadi memberi penilaian atas UGM sebagai salah satu kampus ternama di Indonesia. Misalnya di komentar berikut ini.
UGM KAMPUS TERBURUK SAAT INI. (@akarulast)
Sorry unfoll UGM, udah jadi alat politik hilang respect walopun salah satu PTN NEGERI terbaik. (@miago_miago)
Mulai gk respect lagi sama UGM. (@nurhelmy39)
Menanyakan kompetensi UGM
Selain mempertanyakan keberpihakan UGM, netizen lainnya juga mempertanyakan kompetensi UGM. Kok bisa? Berikut ini beberapa komentarnya agar Anda bisa menilai sendiri.
10 tahun lalu kemana?? Bbm naik, sembako naik, uang kuliah naik bahkan mahal sekali, jalur utul mahal sekali. Pada diem2 bae..😂😂. (@erikko_abimayu)
Kenapa Baru Sekarang?? Kenapa Tidak Dari kemarin?? Apalagi Di Masa Tenang?? Kalau Tujuan Nya Hanya Menjatuh kan?? Semoga Allah, Mengampuni Fitnah Kalian. (@exlry_ads)
Seorang intelektualitas tidak sepatutnya menyampaikan hal² yang tidak benar, saya sangat berterimakasih sama Pak Jokowi sdh membuat Indonesia sdh menuju ambang kemajuan. Tp klo orang² vibes negatif spt ini trus bermunculan yaa kapan majunya negara kita ini? Sangat menyedihkan🥲🥲🥲. (@rahmagafmi)
Lo, yang Buat Dirty Vote Itu UGM, kah?
Tak sampai disitu, Film Dirty Vote yang langsung viral dalam beberapa jam juga jadi sasaran. Ini komentar netizen.
Kalau bikin film bikin aja bang jangan nebar fitnah, apalagi yg nonton jutaan dosa besar lo. (@mirzazatin)
Halo actor 🤣 @zainalarifinmochtar jujur aja nihh saya lulusan SD bukan ahli hukum :). Saya mau speak up kan bebas berpendapat kan ? saya tonton video nya saya simak baik baik tapi malah gak nemu untuk edukasi nya ya ? Malah yang saya tangkep 90% membahas/menyudutkan pak Jokowi/Pak Prabowo, hehe bahkan terakhir video ada salam 4 jari ? Maksudnya apanya actor actor ganteng dan cantik hehe🤣 @feriamsari @bivitrisusanti. Strategi kah karna takut kalah paslon” yang kalian banggakan ? Saya tau actor” ini adalah dekat dengan salah satu kader” partai juga ko tapi yang jelas actor” ini tidak dekat dengan kader” partai yang ada di paslon 02 :). Kalo saya boleh koreksi kalo mau buat film itu yang mengedukasi tuh menghimbau di tps kerjanya harusnya seperti apa, biar bersih tidak ada kecurangan, di KPU seperti apa pas setelah pencoblosan, biar bersih dan tidak ada kecurangan, bukannya membahas/menyesatkan issue b*dh Gajelas kaya gini actor” yang ganteng dan cantik :). (@dimasss___19)
***
Jaringan GUSDURian dan Situasi Politik Pemilu 2024
GUSDURian yang sedari awal berkomitmen tidak berpolitik praktis, tapi getol ikut menjaga demokrasi Indonesia mengunggah sebuah konten hasil rekaman dari pernyataan sikap terhadap situasi politik saat ini. Dibacakan oleh Ibu Alissa Wahid dan dibersamai banyak tokoh dan komunitas GUSDURian.
Menelisik apa yang disampaikan, sebenarnya kita bisa melihat tidak ada satupun menyenggol capres atau cawapres. Semua pembicaraan bermula dari temuan beberapa pelanggaran pemilu, dan dipungkasi dengan beberapa statement untuk bersama menjaga pemilu sebagai salah satu bagian dari demokrasi.
Beberapa data yang didapatkan Jaringan GUSDURian dihimpun oleh Gadru Pemilu GUSDURian. Nah, oleh karenanya, mari kita simak komentar-komentar yang muncul dalam konten tersebut.
GUSDURian Kok Berpolitik Praktis
Saya gusdurian tegak lurus 02. (@desainandbuilding)
Kita baik-baik saja Mbak, insyaallah Prabowo-Gibran menang satu putaran 🔥🔥🔥. (@deri_susanto999)
Saya gusdurian saya ol in gemoy n samsul😂. (@dvdfaisal)
Kalo sekelompok Gusdurian yg ini relawan di 03 kah?? Apa 01?? Hati* loh yaa. Ada Imin, Amin Rais, MegaWati juga. 😂. (@dimrizqy)
Awal pencalonan pada kemana yg bgini nihh…😂..gliran klihatan anjlok surveinyaa pda koar koar ..😂..lucu udah tau arahnya kmana😂. (@mg.ku)
Redbull menghasut memfitnah keluarga jokowi dengan bayar influencer gagal, bayar media tempo dll gagal, skrg bayar kampus bakal gagal juga!. (@ahmadffaiz)
Yang Beda Pilihan, Bukan Warga Negara?
Pertanyaan saya sederhana: anda ikut bpjs? Sering naik jalan tol? Gitu aja kok repot. 🤣. (@ wawan._)
Masak Sekeluarga Gak Sama Pilihannya
Gusdurian jd ikut²an karena yeni dukung paslon 03. (@tubagus_huda)
Dulu katanya gusduriant gak berpolitik sekarang kok gak sesuai.. apa karena ibu Yeny Wahid ?.. gak masuk akal banget tbtb bikin startmen gini. (@sukakabut_)
Bagaimana mau netral kalau ada keluarga yang jadi timses😂😂. (@alfandi576)
Hahhaha udah tau arahnya kemana… adiknya kan masuk team kampanye 03😂😂. (@er.fan_1998)
GUSDURian, Kamu Berubah!
Kembalikan Gusdurian yang seperti dulu, atau auto unfollow. (@adidome2)
Mengatasnamakan kemanusiaan utk kepentingan poli tik itu menyimpang jauh dari nilai2 kemanusiaan itu sendiri ya gaes @fatmawati.rauf @elhaulian @kratoz13.zeus @a_fee____ @a.wati20@tawon_rimba 😂😂😂. (@wahyu_setyo_wibowo)
***
Komentar-komentar yang ‘out of context’ ini bisa kita pahami datang dari pendukung salah satu paslon. Ironinya adalah kenapa mereka tidak suka pada akun yang mengajak kita kembali ingat tentang demokrasi. Bahwa pemilu adalah salah satu bagian dari demokrasi.
Lha kalau konten ngajak demokrasi dianggap nggembosi salah satu paslon, apakah sudah saatnya kita bertanya “Apa benar ada paslon yang memang merusak demokrasi?”
Ah, lagian saya buat kliping gini juga dianggap sudah memihak dan nggembosi to.
Penulis: Bakhru Thohir (Dosen Unigoro dan Pengerak GUSDURian)