PASURUAN, Tugujatim.id – Kasus wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan makin meluas. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, per Jumat (24/06/2022), sapi yang positif PMK sudah menembus angka 5.254 kasus. Dari ribuan sapi yang sakit, tercatat 107 sapi yang mati, 8 sapi dipotong paksa, dan 26 sapi dijual. Untuk sapi yang sembuh sekitar 1.334 ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu mengungkapkan soal wabah PMK yang juga mulai menjangkiti kambing.
“Tidak hanya sapi, tapi sudah nyerang 2 ekor kambing. Satu di Gempol dan satu di Rejoso. Tapi, keduanya sembuh,” ujar Diana pada Sabtu (25/06/2022).
Dia menambahkan, wabah PMK sudah meluas hampir ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Dari 24 kecamatan, hanya 1 kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang masih bebas dari PMK.
“Hanya Bangil yang bebas PMK,” imbuhnya.
Demi menanggulangi penyebaran PMK, Pemkab Pasuruan mendapat jatah 88 ribu vaksin dari Dinas Peternakan Jawa Timur.
Menurut Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron merinci sebanyak 56 ribu vaksin diperuntukkan untuk sapi perah. Sementara sisanya sekitar 32 ribu vaksin diberikan ke sapi potong. Puluhan ribu vaksin PMK ini disebar secara bertahap mulai Sabtu (25/06/2022).
“Kami distribusikan vaksin ke seluruh Kabupaten Pasuruan. Tapi, kami prioritaskan wilayah yang tinggi kasusnya. Seperti Prigen, Purwodadi, Purwosari, Tutur, Lekok, Lumbang, dan Grati, ” ujar Gus Mujib saat meninjau vaksinasi sapi di Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi.
Menurut Gus Mujib, Kecamatan Purwodadi menjadi kecamatan kedua yang paling parah ternaknya positif PMK setelah Kecamatan Prigen. Dan 90 persen populasi sapi perah di Kecamatan Purwodadi dinyatakan positif PMK.
“Kecamatan Purwodadi dapat jatah 6.000 vaksin yang sudah diambil dinas peternakan bersama kepala KUD-nya,” ungkapnya.
Sambil menunggu vaksin tersebar merata, Gus Mujib mengimbau agar para peternak terus berupaya sebisa mungkin untuk menangani kasus positif PMK ini pada ternak. Termasuk mengobati ternak sakit menggunakan jamu dan obat herbal.
“Saya yakin kalau bersama bisa menanggulangi. Syukur-syukur masyarakat ada yang inisiatif membuat obat-obat herbal diberikan kepada sapi-sapinya,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim