Dewan Kesenian Malang Gelar Pameran Art Journal Super Unik

pameran seni
Suasana pameran Art Journal 'Blak-Blakan' di Ruang Pamer DKM Kota Malang, Jumat (28/8/2020). (Foto: Ulul Azmy)

MALANG – Jika biasanya catatan harian berakhir di tong sampah atau disimpan di kolong meja, hal ini tidak berlaku buat para seniman rupa di Malang Raya. Mereka justru menjadikannya sebagai pameran karya seni dengan wajah baru yang lebih hidup dan blak-blakan atas identitasnya.

Sadar akan potensi ini, Dewan Kesenian Malang (DKM) bekerjasama dengan Malang Creative Fusion menyelenggarakan pameran art journal dari 37 seniman di ruang pameran DKM. Pameran bertajuk Blak-Blakan (Outspoken) ini berlangsung mulai 28 hingga 31 Agustus 2020 mendatang.

pameran art journal
Pameran Art Journal yang digelar di DKM, Kota Malang. (Foto: Ulul Azmy)

Baca Juga: Mengintip Film Tilik, Diproduksi Tahun 2018, Viral Tahun 2020

Dalam pameran ini, melibatkan 37 seniman dari komunitas di Malang Raya, yakni komunitas Mural Family, Monohero, Articulture.id, Watwet Kolase, Gooder, Pintu Belakang, Sanggar Minat, Studio Kecil, Splendid Dialog, SenitoriumX, Teater Q, Katembis dan Art Home. Juga ada komunitas dari Pasuruan Pawitra Project, KGSP dan dari Surabaya Komunitas Serbuk Kayu.

Berbeda dengan catatan harian yang ditulis pada umumnya, catatan harian para seniman rupa lebih kompleks. Karena terdiri dari berbagai bentuk seperti gambar, coret-coretan karakter, lukisan hingga kolase yang mencerminkan pergulatan ekspresi pemikiran, ingatan dan emosi seniman.

”Di sinilah letak keotentikannya. Kita bisa melihat lebih jauh di balik proses kreatif setiap seniman. Disinilah dapur para seniman. Lebih jujur, lebih ekspresif,” kata kurator pameran, Akhmadi Budi Santoso ditemui di sela pameran.

Seniman Art Journal
Pameran seni di DKM Malang. (Foto: Ulul Azmy)

Baca Juga: Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

Dapur seniman ini kata pria yang akrab disapa Leck ini merupakan media pergulatan seniman tahap awal sebelum membuat karya jadi. Ada yang berupa uneg-uneg, eksperimentasi seniman, puisi, kolase, karakter tokoh hingga cuplikan kutipan di koran. Art journal memberikan gambaran mendalam tentang proses kerja para seniman.

”Ada banyak hal di sana. Ragam ekspresi seniman sebelum dibenturkan pada aturan sosial dan budaya di luar. Sangat kompleks dan menarik. Layak untuk didokumentasikan. Bagi kami, itu tetap sebuah karya,” ujarnya.

Terlebih, sudah banyak juga seniman termasyhur dunia membuat karya art journal serupa seperti halnya Frida Kahlo, Jean Michel Basquiat, Leonardo da Vinci hingga musisi Kurt Cobain dari Nirvana.

Lebih lanjut, dalam pameran ini juga sadar akan potensi penularan COVID-19. Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, setiap pengunjung akan diberikan sarung tangan untuk memegang jurnal-jurnal seni yang dipamerkan.

 

Reporter: Ulul Azmy
Editor: Gigih Mazda