Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar terhadap semua aktivitas manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Apalagi saat ini anak-anak harus menjalani pembelajaran secara daring. Peduli terhadap pendidikan anak-anak, pemuda dari Dusun Gentong, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, membuat inovasi dengan mendirikan lembaga belajar yang diberi nama “tengah.belajar”.
Dengan mendirikan tengah.belajar, mereka berusaha menjawab tantangan di tengah pandemi untuk tetap survive berjuang demi memperlancar pendidikan anak-anak. Hal itu mereka lakukan berawal dari realita para guru dan murid yang harus melaksanakan pembelajaran secara daring selama pandemi. Padahal, tidak semua murid memiliki akses yang mudah untuk melaksanakannya. Tak sedikit dari mereka dan para orang tua yang mengeluhkan sistem daring ini karena terbatasnya akses jaringan maupun keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan.
Menjawab permasalahan tersebut, Bahtiar, Sandi, dan Syai, menggagas lembaga belajar bernama “tengah.belajar”. Ya, “tengah.belajar” merupakan lembaga belajar yang didirikan untuk merespons keluh kesah anak-anak, khususnya anak usia TK, SD, dan SMP yang terdampak pandemi covid-19. Di antaranya, keluhan soal kesulitan akses belajar, akses internet, dan lain-lainnya. Selain itu, tengah.belajar juga memberikan pengajaran yang berbeda dari sekolah formal pada umumnya karena lebih mengutamakan kerja tim, kolaborasi anak, dan meningkatkan kreativitas anak.
Kegiatan belajar di “tengah.belajar” ini dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis setelah Magrib. Biasanya anak-anak akan berkonsultasi mengenai pekerjaan rumah (PR) dan belajar mata pelajaran umum. Kemudian pada Sabtu, mereka akan melaksanakan kuis, me-review mengenai pelajaran sekolah dan materi apa saja yang telah dipelajari pada Senin-Kamis.
Sedangkan pada Minggu, mereka mengadakan kegiatan kreativitas, seperti lomba mewarnai, membuat kerajinan tangan dari bahan bekas, menanam bunga, hingga membersihkan sampah di tempat Wisata Sumber Gentong. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama tim, kemandirian, kecintaan pada lingkungan, dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak.
“Jadi, awal mula terbentuknya lembaga ini dari keresahan teman-teman satu kontrakan yang melihat pembelajaran anak-anak, khususnya di daerah Tirtomoyo. Tujuan didirikan itu awalnya hanya untuk merespons pembelajaran secara daring, di mana orang tua dan anak, khususnya anak desa di daerah Sumber Gentong sangat kesulitan menjalaninya. Dan juga memberikan pemahaman akan pentingnya kolaborasi antar teman dan peningkatan soft skill yang tidak diajarkan di sekolah formal,” beber Sandi, salah satu penggagas lembaga tengah.belajar.
Untuk output yang ingin dicapai dari adanya lembaga “tengah.belajar” ini ialah anak-anak dapat belajar dan berkumpul melalui metode pembelajaran yang asyik. Selain itu, anak-anak menjadi lebih bersemangat dan kritis dalam belajar, orang tua menjadi paham bagaimana mendidik anak-anak di saat pandemi (dengan tidak hanya sekadar memberi jawaban, tapi juga memberikan konsep), dan meningkatkan kepekaan para pengajar terhadap lingkungan, serta dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah.