SURABAYA, Tugujatim.id – Jika pusat kota berhias diri dengan dekorasi raksasa di depan balai pemuda dan balai kota, maka cobalah menilik gang-gang kampung di Surabaya untuk melihat euforia warga menyambut perhelatan akbar Piala Dunia U-17.
Sepak bola menjadi perekat dalam hubungan kelompok manusia. Nggak heran, kalau di setiap sudut pasti ada penggila bola. Apalagi tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-17.
Keberuntungan juga didapat Kota Surabaya. Sebab, dari ratusan kab/kota di Indonesia, FIFA dan PSSI memilih Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya sebagai salah satu venue selain Jakarta, Bandung, dan Surakarta.
Tidak hanya penggila bola, seluruh lapisan masyarakat Surabaya tampaknya tidak sabar menyambut pembukaan Piala Dunia U-17 pada 10 November 2023. Seperti yang terlihat di lingkungan warga RW 01, Kampung Manukan Lor IV-K, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Kampung ini hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari venue utama, GBT.
Berdekatan dengan lokasi, antusiasme dan kehangatan warga sangatlah terasa saat menyambut Piala Dunia U-17. Gang masuk Manukan Lor IV bersolek dengan aneka hiasan, bendera negara-negara dunia sampai miniatur 2 dimensi maskot Bacuya (Badak Cula Bercahaya) tertempel rapi di dinding gapura yang berbahan bambu.
“Kami mengajak masyarakat sini untuk menyambut Piala Dunia U-17 di Surabaya karena momen ini jarang sekali terjadi. Apalagi kami diberi kepercayaan sebagai tuan rumah,” kata Ketua RW 01 Lukas Prastowo saat ditemui Tugujatim.id, Jumat (27/10/2023).
”Paling tidak, kami bisa menunjukkan bahwa warga Surabaya ini ramah dan sangat mendukung adanya FIFA World Cup U-17,” imbuhnya.
Sebagai lingkungan dengan mayoritas penggemar bola, warga Manukan Lor IV-K tidak merasa buntu ketika harus berimajinasi untuk berkarya melalui kuas cat tinta atau menjejer bendera-bendera negara di dunia dengan komposisi yang pas.
“Warga sudah aktif, jadi untuk menghias gini warganya gampang untuk diajak. Karena sebelum-sebelumnya kami sering menghias-hias juga,” jelasnya.
Sudah dua minggu belakangan ini, warga Manukan Lor IV-K menyelesaikan tahap demi tahap dekorasi. Memang, dekorasi yang sekarang dilihat belum selesai sempurna. Beberapa helai bendera dengan beragam warna pun masih terlipat rapi di atas meja. Maklum, mereka akan kembali lembur setiap malam sampai perkiraan 3 November 2023 rampung.
Sayangnya, hanya satu gang saja yang didekorasi. Lukas mengatakan, memilih kawasan RT 6, RW 01, menjadi lokasi yang tepat. Sebab, balai RW yang menjadi pusat kegiatan warga sehari-hari.
“Karena wajah kami di sini dan berdekatan dengan balai RW. Banyak aktivitas yang dilakukan warga di sini, di depan ada kafe, balai RW, ada UMKM, belakang ada taman, jadi selalui ramai,” terangnya.
Rencananya, pertandingan tim FIFA akan ditonton secara beramai-ramai (nobar) oleh warga Manukan Lor IV-K di Balai Pemuda.
“Kami sering nobar, kalau Indonesia main kami akan dukung di GBT. Kalau hari-hari (tim tamu), kami bikin nobar, ada proyektor,” ucap pria berkemeja biru itu.
Semakin menarik, Lukas juga akan menggelar lomba yel-yel untuk warga bertemakan Piala Dunia U-17.
“Saya bikin yel-yel untuk kader KSH tentang Piala Dunia dan Kampung Surabaya Hebat. Alhamdulillah, mereka antusias,” tuturnya.
Tangan warga Manukan Lor IV-K RW 01 yang lihai dan cekatan membuat mereka sebelumnya ikut kompetisi kreatif menghias kampung. Bahkan, mereka juga bersaing dengan warga kampung lain mulai dari Kampung Tangguh, Program Kampung Iklim, Merdeka dari Sampah, Kampung Zero Waste, atau Satgas Madagaskar.
“Apalagi dari pemerintah kota juga mengadakan Kampung Kreatif. Sebelumnya, kami juga ikutan Surabaya Smart City. Jadi, kami senang adanya kegiatan ini,” tuturnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati