MALANG, Tugujatim.id – Hingga kini, rencana revitalisasi Pasar Besar Malang (PBM) pasca kebakaran pada 2016 silam terus mengalami maju mundur. Namun, pada 2021 ini rupanya rencana itu mulai menunjukkan titik terang. Berikut sederet fakta transformasi perjalanan pasar tradisional legendaris ini sejak zaman Belanda di Malang:
1. Kebakaran Hebat Terakhir pada 2016 silam
Pada Kamis (26/05/2016) menjadi catatan kali kelima peristiwa kebakaran besar yang melanda Pasar Besar Malang (PBM) sepanjang sejarah berdirinya. Kebakaran itu tercatat terjadi pada 1984, 1990, 2003, 2014, dan terakhir pada 2016 yang melalap habis sebagian deret bedak di tengah pasar.
2. Kondisi Bangunan Mulai Riskan, PT Matahari Dept Store Pindah
Seiring perjalanannya, PT Matahari Departement Store selaku pihak ketiga bangunan ini berpindah operasional di tempat lain. Sementara kondisi bangunan, khususnya di bagian atas mulai mengkhawatirkan. Apalagi, ada rentetan ancaman peristiwa kebakaran yang masih menghantui.
3. Mangkrak 4 Tahun, Rencana Revitalisasi Terus Maju Mundur
Sejak peristiwa kebakaran hebat di lantai 1 dan 2 Pasar Besar Malang pada 2016, masih ada 3 rangkaian peristiwa kebakaran kecil lagi setelah tahun-tahun itu hingga kini. Tapi, ancaman peristiwa kebakaran hingga penataan sistem pasar modern seolah menguap begitu saja.
Sejak saat itu, bangunan pasar yang sudah ada sejak zaman Belanda ini seolah tak terurus. Tak seperti dijanjikan oleh badan pengelolaan pembangunan modal daerah (BPPMD) yang sebelumnya sempat menjanjikan penataan pasar bersistem modern. Yaitu, rapi, bersih, hingga punya sistem anti kebakaran.
4. Pemkot Seriusi Revitalisasi pada 2022
Seiring berjalannya waktu, Pemkot Malang mulai menyeriusi langkah revitalisasi Pasar Besar Malang yang menghidupi ribuan pedagang ini. Perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Matahari Dept Store dengan Pemkot Malang juga sudah diteken mulai 2004-2034.
Rencananya, pembangunan ulang akan digeber pada 2022 dengan alokasi anggaran mencapai Rp 125 miliar. Kini progresnya sudah dalam tahap penyusunan detail engineering design (DED).
5. Rancang Konsep Pra-Desain Adopsi Bangunan Gaya Eropa
Menurut Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Kota Malang Prof Dr Ir Muhammad Bisri, rancangan bangunan baru di lahan pasar seluas 21 meter persegi itu nanti akan mengadopsi bangunan bergaya Eropa. Yaitu, artistik, rapi, sistem baik, dan ramah lingkungan.
Rencananya dibangun 4 lantai dan akan menyesuaikan jumlah pedagang yang mencapai 2.500-3.000 orang.
6. Pemkot Minim Sosialisasi, Pedagang Sempat Protes
Merasa tak pernah dilibatkan dalam perencanaan revitalisasi, sejumlah perwakilan pedagang Pasar Besar Malang mendatangi DPRD Kota Malang. Mereka menuntut kejelasan dan kepastian nasib pedagang jika nanti pasar jadi dibangun. Selain itu, juga soal kepastian nasib mereka saat berdagang di lokasi relokasi.
7. Pemkot Malang Janji Akomodasi Kebutuhan Pedagang
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Malang Hadi Santoso menuturkan, dalam proses penyusunan DED yang dimulai tahun ini akan melibatkan semua pihak, khususnya para pedagang.
“Nanti pasti kami akan libatkan semua pihak dalam penyusunan DED lebih lanjut, termasuk untuk kebutuhan pedagang. Selain itu, juga termasuk soal jaminan relokasinya. Itu prinsip utama wali kota,” ungkap Soni pada Tugu Malang, partner Tugu Jatim, kemarin.
Yang jelas, opsi revitalisasi adalah jalan terakhir. Bangunan sudah dianggap tidak layak dan nantinya akan menambah jaminan keselamatan dan kesejahteraan pada masyarakat.
“Secara teknis memang ada banyak pertimbangan. Tidak bisa dibangun sebagian, memang harus perlu dibangun keseluruhan. Percaya saja sama pemkot, nanti dalam DED kami terbuka,” ujarnya. (azm/ln)