MALANG, Tugujatim.id – Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) kolaborasi dengan Posyandu Melati 5 di Dusun Karangploso Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, lewat Posyandu Jiwa. Tujuan Fakultas Psikologi UM ini untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental keluarga.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi UM melaksanakan Posyandu Jiwa pada 12 Oktober-6 November 2024. Ketua tim Melly Amalia Vardisa SPsi MSi ini beranggotakan Retno Sulistiyaningsih SPdI MSi, Mutia Husna Avezahra SPsi MSc MA, Alisa Nabila Putri Vinanda, Qonnitah Ardine Khoirunnisa, Elsavena Meywarenita, dan Alyfia Elza Syafitri.
Untuk diketahui, Posyandu Jiwa jadi salah satu usaha yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi UM untuk membantu masyarakat, khususnya di daerah Dusun Karangploso Wetan tentang masalah menjaga kesehatan mental di lingkungan keluarga.
Baca Juga: KPU Kabupaten Pamekasan Menetapkan Hasil Rapat Pleno Terbuka
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi UM melihat peran posyandu sebagai salah satu bentuk community based yang berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat belum menyentuh pada aspek kesehatan mental.
Melly mengatakan, layanan posyandu kini masih terpusat pada aspek kesehatan fisik ibu dan anak yang seharusnya menyentuh seluruh aspek kesehatan manusia, termasuk kesehatan jiwa.
“Selama ini pelayanan kesehatan yang diberikan untuk ibu, bayi, dan anak balita sehingga belum mencakup anggota keluarga secara keseluruhan. Kegiatan hanya terbatas pada hal-hal yang mencakup kesehatan fisik ibu dan anak, kesehatan mental atau aspek psikologis belum pernah dilakukan. Karena itu, sebaiknya layanan kesehatan posyandu juga tidak dibatasi untuk ibu dan anak saja. Sehingga membuka kesempatan pada para pria dan lansia (lanjut usia) untuk ikut mendapatkan layanan kesehatan,” jelas Melly.
Karena itu, Fakultas Psikologi UM merasa perlu memberdayakan para kader posyandu tentang kesehatan mental. Tujuannya agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik saja.
Langkah konkret dari pelaksanaan pemberdayaan tersebut adalah kegiatan psikoedukasi dengan melibatkan tokoh masyarakat sekitar bersama organisasi profesi psikologi yang dilaksanakan secara bertahap.
Kedua dengan memberikan layanan intervensi psikologi yang holistik melalui aktivitas konseling screening untuk memantau kondisi psikologis masyarakat dan juga perkembangan aspek psikologi anak-anak dan lansia. Langkah tersebut adalah psikoterapi awal untuk membantu melakukan penanganan hambatan mental.
Baca Juga: Memasuki Cuaca Ekstrem, BPBD Jember Imbau Masyarakat Waspada Titik Rawan Bencana
“Kegiatan konseling mencakup konseling individu, pasangan, maupun keluarga. Screening tumbuh kembang dan perkembangan untuk mendeteksi apakah ada indikasi masalah kesehatan mental yang dialami oleh keluarga,” tuturnya.
Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UM lewat kegiatan dengan pemberdayaan kader posyandu dan layanan psikoterapi dapat meningkatkan layanan kesehatan mental masyarakat melalui Posyandu Jiwa.
Kegiatan pemberdayaan tersebut berlangsung hingga akhir 2024 ini sebelum nantinya akan dievaluasi dan ditentukan rencana tindak lanjut ke depannya. Informasi lebih lanjut seputar Fakultas Psikologi UM dapat diakses melalui laman https://fpsi.um.ac.id/. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Dwi Lindawati