MALANG – Lolik Sri Isnaini Latif tak menyangka akan mendapat rejeki, pada Jumat pagi (3/4/2020). Wanita lanjut usia itu menangis saat menerima bantuan sembako dan perlengkapan kesehatan sederhana penangkal virus Corona dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Universitas Negeri Malang (GMNI UM).
Pasalnya, dia tak sengaja lewat pintu utama UM, di Jalan Semarang Kota Malang. Hendak pulang ke rumahnya di dekat kampus UM dengan berjalan kaki. Lalu tiba-tiba ia mendapat bantuan dari para mahasiswa.
“Saya mengucapkan terima kasih pemberian Allah. Kepada adik-adik ini semua, yang maha tahu Allah, yang maha besar,” ucap Lolik sambil sesenggukan menahan tangis.
Wanita yang mengaku veteran GMNI itu turut mendoakan para mahasiswa. “Semoga diberi keselamatan. Cita-citamu terlaksana. Seperti bapak jadi pimpinan perguruan tinggi kamu semua. Terima kasih atas bantuanmu, pemberianmu,” ucap Lolik.
Tak hanya Lolik yang mendapat bantuan, Sinta Maidiani, mahasiswi bidik misi UM, semester 4 Jurusan Sejarah juga mendapat bantuan. Mahasiswi asal Nganjuk ini tetap tinggal di Malang untuk melaksanakan tugas-tugas kuliahnya.
“Alhamdulillah. Kamikan stay di Malang, butuh bantuan seperti ini. Harapannya terus ada bantuan seperti ini dari kampus, karena kan kami jauh dari orang tua di sini,” tandas Sinta.
Sementara itu, Ketua Komisariat GMNI UM, Dinas Iriyandana, menyatakan memang banyak mahasiswa dari luar kota yang tetap tinggal di Malang. Hanya saja pihaknya baru bisa mendata mahasiswa jalur bidik misi, yang datanya didapat dari kampus. Total, pihaknya telah mengumpulkan donasi sebesar Rp 30.125.000.
“Donasi ini dari mahasiswa, dosen, dan kolega. Kami terus membuka donasi untuk umum, dan akan kami salurkan untuk mahahsiswa dan masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dinas.
Hasil donasi kemudian dibelanjakan dalam bentuk sembako, hansanitizer, masker, dan disinfektan untuk dilakukan penyemprotan di sejumlah kawasan. “Kami juga akan melakukan penyemprotan disinfektan,” pungkas Dinas.
Editor: Lizya Kristanti