Tugujatim.id – “Green screen” sering kali kita lihat dalam dokumentasi di balik layar dalam pembuatan film. Pernahkah kita berpikir, mengapa perlu green screen? Mengapa warna yang dipakai adalah hijau? Mengapa tidak menggunakan warna lain?
Banyak sekali film yang menampilkan lokasi aneh, unik, dan tidak bisa kita temukan di dunia nyata. Seperti lokasi luar angkasa, planet, atau kalau Anda suka dengan film Thor, pasti tahu apa itu Asgard dalam mitologi nordik.
Maka dari itu, perlu adanya green screen. Nama lain yang dipakai adalah kroma hijau atau kunci kroma (kroma key). Green screen dipakai untuk mempermudah pembuatan dan penambahan efek visual ke dalam film yang diproduksi. Misalnya, pembuatan setting lokasi luar angkasa, planet-planet, atau lokasi mana pun yang tidak ada di dunia nyata.
Jadi, para aktor melakukan akting di depan layar hijau itu, lalu dalam tahap edit visual, layar hijau atau kunci kroma akan diganti dengan tempat-tempat yang sesuai dengan alur cerita dalam film.
Proses kroma key atau kunci kroma adalah tahap edit yang mengisolasi satu warna atau tingkat kecerahan dalam gambar elektronik tertentu dan membuat bagian itu menjadi transparan saat disunting editor.
Jadi, gambar lain yang ingin ditampilkan pada film, bisa diletakkan di warna yang sudah dibuat transparan tersebut. Sebetulnya penguncian kroma bisa memakai warna apa saja, tapi warna yang sering dipakai adalah hijau.
Karena warna hijau berbeda jauh dengan warna kulit, baju, dan berbagai atribut yang sering dikenakan manusia. Apalagi warna rambut, sehingga proses kunci kroma yang membuat warna hijau itu menjadi transparan amat mudah dan optimal.
Saat mengedit gambar atau video, biasanya editor juga memakai bantuan computer generated-imagery (CGI) untuk mempercantik dan memperindah hasil editan gambar dan video tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, ada juga yang memakai warna biru. Yang sering disebut dengan blue screen, hal itu dipakai pada saat momen aktor yang difilmkan memakai kostum warna hijau. (Rangga Aji/ln)