PASURUAN, Tugujatim.id – Harga cabai rawit di Kota Pasuruan terus melesat naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Para pedagang pasar mengeluhkan harga yang naik hingga Rp 92 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang Pasar Kebonagung bernama Islamiyah mengungkapkan, sampai hari ini (14/12/2021) harga cabai rawit kembali naik hingga Rp 22 ribu. Sebelumnya harganya berkisar pada angka Rp 70 ribu. Namun karena stok cabai rawit mengalami kelangkaan, harganya kembali melejit.
“Harga cabai rawit sampai hari ini naik hingga Rp 92 ribu. Padahal, minggu kemarin masih Rp 70 ribu, ” ujarnya.
Selain kenaikan harga cabai rawit, para pedagang juga mengeluhkan kenaikan harga telur dan bawang merah.
“Ini telur juga naik jadi Rp 24 ribu, kalau bawang merah Rp 20 ribu, ” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan Sugianto menyatakan, kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena pengaruh tingginya curah hujan. Akibatnya, stok cabai rawit berkurang karena gagal panen. Jadi, distribusi cabai rawit pun jadi terganggu.
“Kelangkaan cabai karena keterbatasan pendistribusian karena musim hujan sehingga harga naik drastis,” ungkapnya.
Sugianto mengungkapkan, setiap jelang pergantian tahun harga beberapa komoditas pertanian cenderung naik. Karena untuk menjaga kestabilan harga, para pedagang akan menyiasati dengan mengambil stok cabai rawit dari beberapa di pasar induk lain.
“Kalau jelang Nataru biasanya ada kenaikan harga sembako karena permintaan meningkat, sementara jumlah barang terbatas. Kalau tidak hujan biasanya pendistribusian lancar, tapi kalau kondisi hujan, pedagang biasanya ambil stok sembako pasar induk daerah lain dengan harga yang beda,” ujarnya.