MALANG, Tugujatim.id – Dampak melonjaknya harga kedelai dunia membuat para pelaku usaha tahu home industry di Kabupaten Malang pusing tujuh keliling.
Lantaran harga tahu yang awalnya di kisaran harga Rp 9.000 per kg. Kini melonjak menjadi Rp 9.584 per kg untuk kedelai impor, sementara kedelai lokal kini Rp 9.686 per kg.
Kendati kenaikan hanya di kisaran Rp 500-Rp 700 saja, rupanya hal ini sudah membuat pelaku home industry tahu merugi. Salah satunya di usaha tahu milik Pujiato, warga Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
“Kerugiannya itu kebanyakan karena kenaikan harga bahan pokok pembuatan seperti kedelai. Karena harga pembuatannya tidak sebanding dengan harga penjualannya,” ujar dia saat dikonfirmasi pada Selasa (05/01/2021).
Ditambah, meskipun harga kedelai terus melonjak, dia tidak bisa seenaknya menaikkan harga tahu. Sebab, hal itu bisa membuat pelanggannya kabur.
“Mau naik atau turun harga kedelai, harga tahu itu tetap Rp 3.000-Rp 5.000 setiap 10 biji,” keluhnya.
Alhasil, pria berusia 45 tahun ini memilih untuk memperkecil ukuran tahunya agar tidak memakan banyak bahan baku kedelai. Dia juga berinisiatif menurunkan produksi tahunya dari biasanya 75 kg kedelai, kini menjadi 60 kg kedelai setiap harinya.
Pujianto juga mengungkapkan di mana saja daerah-daerah yang dia suplai setiap harinya. “Saya biasanya menyuplai di Pasar Gondanglegi dan Pasar Kebalen,” pungkasnya. (rap/ln)