TUBAN, Tugujatim.id – Melejitnya harga minyak goreng di sejumlah wilayah, juga terjadi di pasar tradisional di Kabupaten Tuban. Kondisi ini membuat sebagian penjual beralih menjual minyak goreng kemasan dibandingkan dengan minyak goreng curah.
Seperti yang diungkapkan Sutikah, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Pramuka, Kelurahan Ronggomuyo, Kecamatan Tuban. Semenjak naiknya harga minyak curah di pasaran tiga bulan terakhir, masyarakat lebih suka membeli minyak goreng dalam bentuk kemasan.
“Malah banyak yang beli minyak goreng kemasan 1 atau 2,5 literan,” ujar Sutikah kepada Tugujatim.id, Jumat siang (19/11/2021).
Menurut dia, harga minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan hampir sama. Ditambah kualitasnya lebih baik dibanding minyak goreng curah. Mempertibangkan itu, konsumen banyak membeli yang sudah kemasan.
“Harganya juga tidak terpaut sedikit. Jadi, ya banyak yang milih sudah kemasan,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh Tugu Jatim, harga minyak goreng curah berkisar Rp 19.000-Rp 20.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya masih sekitar Rp 12 ribu-Rp15 ribu per kilo. Sedangkan harga minyak goreng kemasan ukuran satu liter harganya sama Rp 19 ribu, naik dari harga sebelumnya Rp 16 ribu per liter.
Baca Juga:
- https://tugujatim.id/satu-keluarga-tewas-kecelakaan-kereta-api-di-purwodadi-kabupaten-pasuruan/
- https://tugujatim.id/pemkab-tuban-apresiasi-program-pencegahan-stunting-untuk-masyarakat/
- https://tugujatim.id/822-cpns-di-bojonegoro-ikuti-tahap-skb-pada-akhir-november-2021/
- https://tugujatim.id/identitas-4-korban-tewas-kecelakaan-kereta-api-di-purwodadi-pasuruan-terungkap/
Sementara itu, salah satu pembeli minyak goreng bernama Suyati mengeluhkan dengan mahalnya harga minyak goreng. Dia setiap hari berjualan sehingga kerepotan menghadapi kenaikan harga minyak yang terlalu tinggi.
“Keuntungan yang didapatkan tak sebanding dengan kesulitan untuk menutupi biaya produksi yang mahal,” ungkapnya.
Pedagang dan pembeli berharap harga minyak goreng segera normal kembali.