TUBAN, Tugujatim.id – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (Stikesnu) Kabupaten Tuban resmi berganti nama menjadi Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Selasa (23/03/2021).
Pergantian nama tersebut diperoleh setelah pertambahan program pendidikan (prodi) di institusi naungan PCNU Tuban ini. Empat prodi tersebut, yaitu S-1 keperawatan, S-1 kebidanan, S-1 gizi, dan S-1 administrasi kesehatan.
Rektor IIKNU Tuban Dr Mifathul Munir menyebutkan, lompatan ini dilakukan untuk menjamin mutu pendidikan bagi masyarakat di Bumi Wali ini. Salah satunya di bidang kesehatan. Sebagai satu di antara perguruan tinggi kesehatan di Tuban, IIKNU yang mendapatkan rekomendasi dari Dirjen Dikti Wilayah IV Jawa Timur, selain Kediri.
“Alhamdulillah, kami bisa berubah nama menjadi IIKNU. Selangkah lebih maju untuk pelayanan kesehatan di Tuban,” kata Munir usai launching nama Stikesnu menjadi IIKNU di Pendapa Kridha Manunggal.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya secara virtual mengucapkan selamat kepada PCNU Tuban yang telah berhasil menginisiasi Stikesnu menjadi IIKNU. Ini adalah proses movement yang luar biasa di struktur NU Tuban.
Peningkatan untuk menunjang sumber daya manusia (SDM) untuk meningkat kesejahteraan di Bumi Wali.
“Format lembaga pendidikan telah dipersiapkan oleh PCNU. Ini ruang layanan yang dibuka untuk masyarakat untuk mendapatkan pendidikan secara layak dan memadai. Untuk meningkatkan IPM yang ada Jawa Timur,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Dalam kegiatan yang sama, Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siradj dalam sambutannya mengatakan, NU Tuban berhasil membangun perguruan tinggi yang cukup berkualitas. Ini merupakan prestasi yang luar biasa, lompatan yang cepat. Pastinya tantangan yang akan dihadapi akan lebih berat. Meski begitu, Prof KH Said mengatakan, semua harus berusaha untuk memajukan perguruan tinggi untuk bisa bersaing. Sebab, bidang kesehatan menjadi sangat urgen yang harus dikuasai.
Seperti yang diungkapkan Imam Ghozali, fasilitas kesehatan harus ada di tengah masyarakat. Karena fardlu kifayah, artinya jika tidak satu pun yang ada, akan berdosa semua.
“Dengan lompatan ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat Tuban. Untuk meningkat taraf pendidikan, khususnya di bidang kesehatan,” kata Prof KH. Said Aqil Siradj. (Mochamad Abdurrochim/ln)