BOGOR, Tugujatim.id – Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Pondok Inspirasi mendapatkan kunjungan spesial dari sosok pengajar dari Australia, Vicki Richardson, pada Minggu (05/06/2023).
Sosok yang baru tiga tahun menjadi mualaf di Panti Asuhan Al Hasan Banyuwangi, Jawa Timur, ini diajak mengunjungi salah satu Komunitas binaan Pondok Inspirasi, Geng Perjaka, serta anak yatim yang berada di Desa Cikarawang, Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Pondok Inspirasi, Bahasa Kita, dan PT Paragon Technology & Innovation dan dihadiri oleh 15 orang ibu-ibu binaan dan 10 orang anak yatim.
Sesi bertukar cerita yang berlangsung antara Ibu-ibu Geng Perjaka dan sosok yang merupakan Direktur Indonesian Institute-Australia (Representative of Indonesia in East Java) itu berlangsung seru dan penuh inspirasi.
Geng Perjaka merupakan komunitas yang terbentuk karena kekhawatiran Siti Zulaedah tentang banyaknya warga di sekitarnya yang merupakan janda tetapi tidak memiliki kegiatan bermanfaat di samping bekerja.
Lalu, Bu Zule, sapaan akrabnya, pada 2014 bersama-sama dengan tim PKM-PM dari Pondok Inspirasi menginisiasi terbentuknya Geng Perjaka.
“Mengapa Ibu Vicki masih tetap sehat dan semangat di umur sekarang?” tanya Nuri, salah satu anggota Geng Perjaka.
“Tips tetap sehat bugar adalah banyak gerak, bertemu banyak orang, berinteraksi dengan banyak orang, dan mengurangi pikiran negatif. Walaupun, kita memang kehilangan sosok suami, pastikan kita mempunyai orang yang selalu mendukung kita seperti keluarga dan anak-anak kita,” jawab Vicki, sosok inspiratif yang mendedikasikan 40 tahunnya untuk mengajarkan budaya dan bahasa Indonesia itu.
Walaupun umur sudah berbicara, tetapi Vicki masih semangat untuk bepergian seorang diri Indonesia-Australia untuk terus belajar dan mengajar.
Obrolan antara Ibu-ibu Geng Perjaka dan sosok yang mengabdikan dirinya untuk pendidikan ini semakin seru. Tidak hanya berbagi kisah, berbagi candaan dan selfie pun juga dilakukan. Ibu-ibu Geng Perjaka merasa senang dan menemukan sosok ibu dari Director Indonesia Institute-Australia ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan berbagi dengan anak yatim di Cikarawang. Anak-anak senang bertemu dengan sosok ibu dan pengajar yang mengayomi ini. Mereka saling bercerita tentang cita-cita yang ingin mereka capai.

“Kalian harus semangat dalam belajar. Jangan takut untuk terus belajar apalagi belajar bahasa Inggris, yang paling penting adalah berbicara dan mendengarkan. Jadi mulai sekarang kalian bisa mulai berani berbicara dan banyak mendengarkan untuk menambah kosakata dalam bahasa Inggris,” nasihat Vicki yang mengabdikan dirinya untuk memberikan pembelajaran bagi anak-anak itu.
Warga Australia itu telah memberikan harapan kembali kepada Ibu-ibu Geng Perjaka di Desa Cikarawang, dengan cerita pengalamannya yang banyak bertemu orang Indonesia menjadi pemantik semangat untuk warga sekitar. Harapannya kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.(*)