Oleh : Muhammad Afif Aminudien*
Tugujatim.id – Bukan tugasmu untuk menyenangkan semua orang. Yang terpenting adalah bahagiakan diri kamu. Ini suatu prinsip yang mudah diucapkan tetapi cukup sulit diterapkan. Pasalnya, kita adalah orang timur yang sering kali merasa tidak enak dengan orang lain.
Kamu mungkin sering merasa “GAK ENAKAN” sama orang lain, dan ini bikin kamu capek sendiri karena selalu takut untuk “SAY NO” pada mereka.
Berbuat baik pada orang lain itu perlu, tapi jangan sampai kamu menjadi people pleaser, yaitu selalu memprioritaskan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Seorang people pleaser memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun agar orang-orang di sekitrnya tidak kecewa dan lebih sering menyenangkan orang lain dari pada diri sendiri. Ini tentu saja merugikan bagi diri kamu sendiri loh!
Psikolog Ni Made Putri Ariyanti mengatakan bahwa biasanya people pleaser muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma, orangtua yang terlalu menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan, dst. Oleh karena itu lingkungan keluarga sangatlah berpengaruh.
Tapi kalau keseringan bantu orang lain bagaimana? Hal ini menurut Newman, seorang psikolog di New Jersey, adalah perkara kebiasaan dari seseorang yang berasal dari keinginan untuk merasa penting dan ingin berkontribusi bagi orang lain ujar.
Apabila dia tidak mendapatkan pengakuan itu maka seorang people pleaser akan merasa minder, bingung, dan pada tahap tertentu merasa diri tidak pantas serta kurang baik. Mereka selalu ingin tampil sebagai orang yang rapi, ramah, murah hati, dan ringan tangan dalam membantu, kreatif, menyenangkan, peduli, dan hangat serta cenderung ingin popular.
Sehingga karena kecenderungan sifatnya seorang people pelaser akan sulit berkata “TIDAK”. Dia bersikap manipulatif terhadap diri sendiri dan orang lain. So, berhentilah jadi people pleaser.
Terus bagaimana cara mengatasinya? Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan berupaya menyenangkan orang lain, di antaranya:
Belajar menghargai diri sendiri
Dengan mencoba untuk mencintai diri sendiri, kamu akan lebih fokus untuk mengetahui apa saja hal-hal penting yang harus kamu proritaskan. Ini untuk kamu bukan untuk orang lain.
Berani mencoba untuk berkata “NO”
Tidak berani mengatakan tidak biasanya jadi alasan utama kenapa kamu harus menyandang “people pleaser”. So mulai saat ini kalau memang bisa, bilang tidak bisa. Tidak mudah sih tapi cobalah untuk memupuk keberanian kamu.
Bersikap tegas pada dirimu sendiri dan orang lain
Biasanya kita dimintai bantuan karena orang lain tahu kamu tegas, jadi latihan sikap tegas mulai dari diri kamu sendiri. Seperti atur waktu dengan disiplin dan taat pada peraturan yang kamu buat sendiri.
Buat jadwal dan daftar proritas
Dengan punya jadwal dan daftar proritas, kamu akan lebih terarah dalam menjalani aktivitas. Sehingga apabila tiba-tiba datang hal lain yang seharusnya kamu tidak kerjakan, kamu punya alasan dan pengingat yang kuat dan valid kalau kamu tidak harus mengerjakan hal itu.
Jangan jadikan alasan bahwa kamu orang baik
Orang baik dan terlalu baik adalah hal yang sangat berbeda. Jangan biarkan sikap baik kamu dimanfaatkan orang-orang yang salah, sehingga kamu kehilangan fokus kamu.
Berhenti jadi people pleaser memang tidak mudah, tapi percayalah satu hal “bukan tugas kamu menyenangkan semua orang.”
*Penulis adalah member Pondok Inspirasi