TUBAN, Tugujatim.id – Raut wajah masyarakat tampak bahagia saat akses Jembatan Glendeng Tuban-Bojonegoro kembali dibuka pada Kamis pagi (01/02/2024). Sebab, masyarakat tidak lagi mengambil jalan memutar atau naik tambangan untuk bisa menyeberangi Sungai Bengawan Solo.
Untuk diketahui, Jembatan Glendeng ini menghubungkan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban; dan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.
Fathul Bari, salah satu warga, mengaku gembira dengan berfungsinya kembali Jembatan Glendeng. Dia berharap perekonomian bisa berjalan lancar, termasuk anak sekolah bisa dengan cepat menuju ke sekolah sehingga tidak lagi harus memutar rute.
Baca Juga: Pengerjaan Jembatan Glendeng Tuban-Bojonegoro Molor Sebulan, Ini Penyebabnya!
“Pastinya seneng, Mas. Kami bisa melewati sini kalau mau ke Bojonegoro. Begitu pula dari Bojonegoro ke Tuban,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Tuban Agung Supriyadi menyampaikan, mulai hari ini pengerjaan fisik sudah selesai. Anggaran yang dihabiskan untuk proyek tersebut sekitar Rp20,8 miliar.
Selanjutnya berdasarkan keputusan forum lalu lintas Tuban dan Bojonegoro, secara resmi jalan dibuka untuk kendaraan umum. Namun, batasannya yakni ketinggian kendaraan tidak melebihi 2,8 meter dan juga tonase maksimal 8 ton.
“Semoga harapannya setelah dibukanya akses roda perekonomian bisa meningkat, arus distribusi barang dan jasa antar dua kabupaten bisa lancar. Jadi yang diuntungkan masyarakat,” ucapnya.
Pejabat asal Kecamatan Bangilan ini mengatakan, kendaraan yang bisa melintas roda maupun roda empat dan sesuai dengan persyaratan dan kelas jalan di Jembatan Glendeng ini.
Baca Juga: Jadwal Konser Surabaya dan Sidoarjo Awal Februari 2024, Full Gratis!
“Karena kelas jalan kami ini 3 sehingga maksimal 8 ton,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, jembatan yang menghubungkan antar kabupaten ini mengalami kerusakan di tembok penahan sisi utara pada November 2020. Jembatan ini kemudian diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Tuban pada pertengahan 2021 dengan anggaran Rp4,17 miliar.
Namun, jembatan yang membentang di atas sungai terpanjang di Pulau Jawa itu kembali rusak di awal 2022. Setelah itu, akses kendaraan selain roda dua ditutup untuk sementara.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko