Dua Buku Terbaru
Ternyata pesanan buku yang datang banyak sekali. Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar. Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Dari buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” lahirlah kemudian Gerakan Umrah The Power of Silaturahim (The POS) yang dibiayai dari hasil penjualan buku tersebut. Ketua tetap rombongan umrahnya setiap tahun adalah Nurcholis.
“Mas Nurcholis adalah saudara saya. Beliau yang juga penguji uji kompetensi wartawan tingkat nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sangat amanah, sehingga saya memberi kepercayaan kepada beliau sebagai ketua rombongan umrah The POS seumur hidup,” ungkap Dr Aqua.
Bergulir sejak 2017, total jamaah The POS yang dipimpin Nurcholis itu hingga kini mencapai 167 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya, ekonomi, dan pekerjaan/profesi.
Perinciannya POS I 2017 sebanyak 35 orang, POS II 2018 berjumlah 39 orang, POS III 2019 mencapai 50 orang, dan POS IV 2020 43 orang.
Jamaah POS IV sedianya berangkat ke Tanah Suci pada 20 April 2020. Namun, keberangkatan jamaah POS IV teradang oleh pandemi Covid-19 sehingga tertunda entah sampai kapan.
Semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga jamaah POS IV dapat segera menunaikan umrah ke Tanah Suci Mekah dan berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.
Para peserta umrah gratis ini terdiri dari dua kriteria. Pertama, orang yang pernah berjasa pada Dr Aqua sekeluarga. Antara lain teman SMA, teman kuliah S1 dan S3. Juga ada janda redakturnya di Harian Suara Indonesia, anak perusahaan Jawa Pos. Sopir, pembantu, dan orang yang pernah merawat ibunya ketika masih hidup.
Kedua, lanjut Dr Aqua, orang-orang yang selama ini bergiat di bidang agama, antara lain guru ngaji, marbot, dan pengurus masjid yang tidak punya kemampuan secara ekonomi, juga menjadi target dari program umrah gratis The POS. Mereka berasal dari berbagai provinsi, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, seluruh Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Dr Aqua menambahkan saat ini buku “super best seller” “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” serta buku “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” sedang persiapan cetak ulang. Masing-masing kesembilan dan kedua.
Pemesan kedua buku itu adalah Chief Executive Officer Paragon Technology and Innovation Salman Subakat. Perusahaan kosmetik raksasa terbesar di Indonesia. Rencananya buku-buku itu akan diberikan kepada semua karyawan Paragon yang jumlahnya sekitar 10 ribu orang dan para relasinya.
Pada dua buku tersebut ada Sambutan dari Salman dan cerita tentang keberhasilan Paragon Technology and Innovation yang selama ini memproduksi merek-merek unggulan antara lain Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri.
“Saya sangat berterima kasih kepada Mas Salman yang telah memesan buku-buku saya dalam jumlah banyak. Saya yakin manfaatnya besar sekali buat semua karyawan Paragon Technology and Innovation dan para relasi yang membaca kedua buku itu,” ujar Dr Aqua.
Kepada Weminto, Dr Aqua memberikan dua buku terbarunya. Kedua buku itu merupakan buku kedua dan ketiga dari buku Trilogi The Power of Silaturahim. Kedua buku itu berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Sebagaimana diketahui, kedua buku tersebut melengkapi buku pertama “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” yang menjadi “super best seller”. Hingga sekarang terjual hingga 160.000 eksemplar.
Buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” memuat kisah jalinan persahabatan dua anak manusia dari latar belakang yang jauh berbeda, baik suku, agama, ras, dan golongan atau strata sosial-ekonominya.
Dr Aqua seorang muslim dari suku Minangkabau yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, dari keluarga sederhana pasangan Ayah-Bunda Syaifuddin-Asmi Samad. Sedangkan Ventje seorang Tionghoa Katholik kelahiran Surabaya, Jawa Timur, dari keluarga pengusaha pasangan Papi-Mami Rudy Suardana-Susianawati Harlim. Yang satu sampai mengenyam pendidikan S3 hanya di tingkat lokal/nasional, sedangkan satu lainnya kuliah di Amerika Serikat.
Terlepas dari banyak perbedaan di antara mereka, kedua tokoh yang dikisahkan dalam buku tersebut mampu menjalin persahabatan bahkan hingga tingkat seperti saudara kandung. Dan, persaudaraan itu bukan hanya antarmereka berdua melainkan juga keluarga besar kedua belah pihak.
Guru Besar dan Dekan ke-9 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof Deddy Mulyana, MA, Ph.D membubuhkan kata pengantar yang sangat apik dan relevan di buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)”.
Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo juga menyampaikan kata pengantar untuk buku setebal 237 halaman yang diterbitkan oleh Media Baca Mandiri ini.
Buku “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” berkisah tentang kiprah sosial kakak-beradik Alira-Ero Dwipayana. Di usia yang cukup muda –masih kepala dua, Alira-Ero telah menorehkan prestasi yang menjadi idaman semua orangtua.
Prestasi itu tidak hanya mereka ukir dalam kaitannya dengan capaian pendidikan atau lingkungan kampus. Di luar itu, yang tentu membuat kedua orangtua mereka bahagia dan sangat bersyukur ialah Alira-Ero telah menorehkan karya dalam kiprah mereka di bidang sosial-kemanusiaan.
Kepedulian sosial terhadap sesama itu dilakukan di tengah kesibukan kakak-beradik itu bersekolah di SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, dan sesudahnya. Saat Alira kemudian kuliah di Korea University Business School di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dan bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewoong di Korsel, dia terus melanjutkan kiprah sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ero yang kini mahasiswa semester VIII Fikom Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kiprah mereka selengkapnya tersaji di buku setebal 293 yang dibubuhi kata pengantar oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo ini. (*)