PASURUAN, Tugujatim.id – Kasmoro, kakek asal Dusun Pandansari, Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari, ini menjadi jamaah haji tertua di Kabupaten Pasuruan. Kasmoro menginjak usia ke-100 tahun atau satu abad pada 2023 ini.
Walaupun sudah lanjut usia, Kasmoro, 100, tetap terlihat bugar saat wartawan Tugujatim.id mengunjungi rumahnya pada Senin (29/05/2023). Pria kelahiran 28 Februari 1923 ini seharusnya dijadwalkan akan berangkat haji ke Tanah Suci sejak 2020 lalu. Namun, keberangkatan hajinya harus ditunda selama tiga tahun. Selain pandemi Covid-19, keberangkatan kakek Kasmoro juga sempat tertunda akibat kebijakan pembatasan usia jamaah haji pada tahun lalu.
“Sudah tiga tahun tertunda, tapi kalau saya santai saja, ikut apa kata pemerintah saja,” ujar Kasmoro.
Untuk bisa menunaikan ibadah haji, kakek yang juga menjadi jamaah haji tertua di kampungnya ini rajin “nabung” sapi. Bertahun-tahun, Kasmoro beternak sapi di sela-sela kesibukannya sebagai petani.

Sapi-sapi tersebut dia besarkan sebagai tabungan bekal pergi ke Tanah Suci. Pada 2014, empat ekor sapi miliknya dijual untuk biaya mendaftar sebagai calon jamaah haji.
“Waktu itu empat sapi laku dijual Rp54 juta, langsung buat daftar dan bayar setoran awal,” ungkapnya.
Penantian panjang kakek Kasmoro selama sembilan tahun untuk bisa menginjakkan kaki ke Tanah Suci pun akhirnya terkabul. Kakek yang memiliki delapan anak, delapan cucu, dan lima cicit ini pun masuk daftar calon jamaah haji Kabupaten Pasuruan pada 2023.
Rencananya, Kasmoro akan berangkat bersama rombongan KBIH Malang pada Kamis (08/06/2023). Dia akan pergi didampingi Sinta Agustina, 30, cucu sekaligus anak angkatnya.
“Rasanya lega sekali, senang, sudah menunggu lama akhirnya bisa naik haji,” ungkapnya.
Jauh-jauh hari sebelum memenuhi panggilan haji ke Tanah Suci, kakek Kasmoro benar-benar mempersiapkan fisiknya. Dia selalu makan-makanan yang sehat, seperti memperbanyak sayuran dengan lauk hanya ikan asin yang rendah lemak.
Bahkan, dia rela berhenti merokok sejak mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji.
“Sejak 2014 berhenti merokok, mengikuti saran petugas kemenag. Supaya nantinya bisa kuat jalan-jalan di Makkah,” ujar jamaah haji tertua itu.