Gimbal Alas Indonesia 3676 mdpl membangun sebuah prasasti di puncak Gunung Semeru, Sabtu dan Minggu (20/9/2020) lalu. Prasasti yang didirikan di puncak tertinggi Pulau Jawa itu, dibangun untuk mengenang sosok Soe Hok Gie dan Idhan Lubis yang meninggal di Gunung Semeru.
Prasasti tersebut dibangun dengan tujuan sebagai penanda atau titik lokasi pedoman bagi para pendaki Gunung Semeru. Di mana tempat prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini berada, artinya mereka tengah menginjak gerbang puncak Mahameru di ketinggial 3.676 meter.
Baca Juga: 5 Fakta Pulau Sempu yang Ingin Dibangun Lapas oleh Kemenkumham
Untuk diketahui, Gie memang begitu melekat di kaum pemuda Indonesia hingga sekarang. Tak hanya dikenal sebagai aktivis politiknya, ia juga dikenal karena idealisme, serta kecintaannya terhadap bangsa dan negara tanpa ada belenggu identitas rasial.
Koordinator kegiatan dari Gimbal Alas Indonesia 3676 mdpl, Teguh Priejatmono menjelaskan bahwa pendirian prasasti itu untuk mengenang pikiran-pikiran Gie.
“Bahwa Soe Hok Gie adalah tokoh muda yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif di jamannya yang mencintai bangsa dan tanah air Indonesia,” terang Teguh dalam keterangan resmi yang diterima Tugu Jatim, Rabu (23/9/2020) siang.
Menurutnya, Gie merupakan sosok yang berpikiran idealis dan seorang patriot bangsa yang peduli dengan penderitaan rakyat.
Baca Juga: Mengulik Fenomena Pencurian Kain Kafan di Jombang yang Konon untuk Pesugihan
“Gie adalah sosok idealis yang mencintai dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia,” lanjutnya.
Tak hanya itu, dua sosok yang meninggal di Gunung Semeru tersebut memang merupakan mahasiswa pecinta alam. Maka tak heran Gimbal Alas Indonesia begitu menjunjung sosok tersebut.
“Soe Hok Gie adalah tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), yang menginsiprasi dan menjadi panutan bagi penggiat alam bebas dan pencinta alam di seluruh Indonesia, sehingga setelah tiadanya beliau, menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi mahasiswa pencinta alam khususnya pada kampus-kampus perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia,” pungkasnya (gg)