PASURUAN, Tugujatim.id – Bagaimana jadinya bila jajanan tradisional onde-onde berukuran hampir sebesar bola? Onde-onde Bondet di Kota Pasuruan, Jawa Timur, ini salah satunya.
Onde-onde dengan diameter sebesar 15 sampai 20 centimeter ini bisa anda nikmati kelezatannya di Jalan Hasanudin, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Penjual Onde-onde Bondet, Ismatul Laila mengatakan bahwa asal usul penggunaan nama bondet atau bom ikan ini diawali dari celetukan warga sekitar. Kata bondet familiar di telinga warga, mengingat wilayah tempat tinggal penjual onde-onde ini memang berada di dekat daerah pesisir. “Ukurannya kan gede, orang-orang bilangnya kayak bondet,” ujar Laila, pada Sabtu (26/7/2023).
Laila menuturkan bahwa usaha jualan onde-onde ini dia rintis bersama ibunya sejak 2019. Kala itu, dia ingin mencari penghasilan tambahan membantu suaminya yang bekerja sebagai anggota TNI AD.
Awalnya, ukuran onde-onde yang dia jual tidak sebesar yang sekarang. Namun, karena terinspirasi dari sosial media, dia pun tercetus membuat onde-onde berukuran besar yang bisa menarik perhatian.
“Kalau yang besar satu bijinya dijual Rp6000,” ucapnya.
Onde-onde Bondet ini tidak hanya laris dijual di sekitar Kota Pasuruan saja. Banyak pula warga luar kota yang memesan dan penasaran mencicipi rasa onde-onde jumbo tersebut. Bahkan, tidak jarang warga yang memesan onde-onde tersbeut melalui aplikasi jual beli online. “Paling jauh itu ada yang beli dari Madura, ” ucapnya
Cara dan bahan membuatnya pun tidak berbeda dengan onde-onde pada umumnya. Adonan campuran terigu, gula, dan fanili dipipihkan. Lalu ditambah kacang hijau dan dibentuk bulat. Kemudian dicelupkan ke dalam air dan ditaburi dengan biji wijen dan digoreng hingga matang.
Dalam satu hari, Laila bisa menjual hingga 230 biji Onde-onde Bondet. Dengan omzet mencapai Rp1 jutaan per hari. “Ramainya itu pesanan buat hajatan seperti nikahan, sunatan, atau banyak juga yang dibuat oleh-oleh,” imbuhnya.
Pembeli Onde-onde Bondet, Deby mengakui bahwa Onde-onde Bondet ini ukurannya sangat besar. Dia bahkan tidak bisa menghabiskannya sendiri. “Sudah langganan di sini, biasanya saya makannnya satu biji dibagi dua sama teman,” ucapnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti