JEMBER, Tugujatim.id – Buntut pemanggilan mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) Muhammad Irsyad Zahrowi yang diduga merusak nama baik kampus saat Stand Up Comedy, menuai respons Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua PMII Komisariat UIJ Ainur Rofiqi mengatakan, pemanggilan terhadap kadernya tersebut menandakan bahwa kampus anti kritik. Dia menilai, pemanggilan pihak kampus itu menandakan UIJ enggan menerima pendapat dari mahasiswa.
Menurut dia, sebuah kritik bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun tempatnya.
Baca Juga: Cuaca Buruk Ancam Perairan, Nelayan Tuban Pilih Sandarkan Perahu
“Selagi yang dikatakan adalah fakta, lalu di mana letak kesalahannya?” ujar Ainur Rofiqi saat dikonfirmasi pada Jumat (06/12/2024).
Ainur Rofiqi menyayangkan tindakan kampus yang memanggil Muhammad Irsyad Zahrowi untuk mengakui kesalahan. Bahkan, pihak kampus juga meminta kedua orang tua Muhammad Irsyad Zahrowi untuk dipanggil.
Hal itu dikarenakan Muhammad Irsyad Zahrowi tidak meminta izin terlebih dahulu terkait materi yang disampaikan saat Stand Up Comedy di Universitas Jember (Unej) beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jembatan Penghubung Dua Desa Putus, Pemkab Mojokerto Bangun Jembatan Darurat
Ainur Rofiqi melanjutkan, seorang komedian saat di atas panggung bisa saja berkomedi dengan spontan. Materi yang sebelumnya tidak tertulis, bisa saja karena spontan keluar dari pikirannya.
Karena itu, seharusnya pihak kampus terbuka dan menerima pendapat yang menurutnya itu merupakan fakta. Atas kejadian itu, Ainur Rofiqi mengingatkan, jangan sampai ada pembatasan kreativitas mahasiswa.
“Kalau Irsyad (panggilan akrab, Red) ini mengada-ngada atau membuat isu miring tentang kampus, baru itu bisa dipermasalahkan,” tegas Ainur Rofiqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati