tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
No Result
View All Result
Sistem Rorak di Pasuruan.

Salah satu warga Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, yang menunjukkan sistem rorak, parit yang bisa menampung air dan sedimentasi tanah yang menyuburkan tanaman durian dan mencegah banjir. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Konservasi Tanah Sistem Rorak di Pasuruan, Cegah Banjir hingga Buat Petani Durian di Pasrepan Panen Berkali-kali

Dwi Lindawati by Dwi Lindawati
5 June 2023
in Pilihan Redaksi
0
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

PASURUAN, Tugujatim.id – Upaya konservasi tanah dengan sistem rorak di Pasuruan berdampak signifikan terhadap hasil budi daya durian di Desa Galih, Kecamatan Pasrepan. Teknik rorak atau parit buntu ini mampu menyuburkan tanah hingga membuat hasil panen durian di Kabupaten Pasuruan bisa berkali-kali lipat lebih banyak.

Tidak hanya itu, potensi bencana banjir juga bisa diminimalisasi dengan adanya sistem rorak di Pasuruan ini. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Muchamad Satulik, 35, Kepala Dusun Sumberejo, Desa Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

You might also like

Dr Aqua Dwipayana.

Ketua DPRD Kota Malang Fasilitasi Audiensi, Motivator Dr Aqua Dwipayana bakal Sharing Bareng Ratusan Difabel

24 September 2023
kekeringan dan kebakaran hutan.

Tak Parah, Tuban Belum Terbitkan Status Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan

23 September 2023

Pria yang tergabung sebagai anggota Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) Desa Galih ini sudah menerapkan sistem rorak di kebun duriannya sejak 2020. Lubang parit buntu untuk menampung air dan sedimentasi tanah yang dibuatnya ternyata bisa membuat tanaman duriannya tumbuh subur.

“Sebelumnya selama tiga tahun pas pandemi itu kena paceklik, nggak panen durian sama sekali. Setelah ada rorak ini panennya lancar,” ujar Satulik pada Senin (05/06/2023).

Satulik menyebut setelah menerapkan sistem rolak di Pasuruan, dirinya tidak khawatir lagi saat musim kemarau datang. Pohon duriannya tetap berbuah karena cadangan kandungan air tanah masih terjaga. Bahkan dalam sekali panen, hasilnya bisa berlipat hingga tiga kali lebih banyak.

“Panennya setahun sekali, tapi sekarang tiap musim, bisa berbunga sampai tiga kali. Duriannya juga lebih besar,” ungkapnya.

Kepala Desa Galih Eko Miyanto mengatakan, desanya memang terkenal sebagai daerah penghasil durian terbesar di Kabupaten Pasuruan. Durian Pasrepan ini disebut punya perbedaan dengan durian dari daerah lain. Di mana durian Pasrepan bisa lebih tahan lama dan tidak cepat basi meski kulitnya sudah dibuka.

Eko mengatakan, setelah warganya diajari terkait sistem rolak, dalam setahun bisa memproduksi hingga puluhan ton durian.

“Kalau satu desa ya kira-kira setahun adalah 25 ton, bahkan lebih,” ungkapnya.

Sistem rolak di Desa Galih ini dipelajari warga lewat program edukasi konservasi tanah dan air yang dilakukan oleh Yayasan Sekolah Konang Indonesia (Sanggar Belajar Tata Kelola Lingkungan) bersama PT Aqua Tirta Investama.

Dwi Hamsyah, salah satu pengurus Yayasan Sekolah Konang Indonesia, menjelaskan bahwa sistem rolak ini dibuat dengan cara menggali lubang seperti parit di tanah. Parit tersebut dibuat sedalam 50 cm dengan lebar 50 cm dan panjang antara satu hingga dua meter.

“Nanti paritnya bisa menampung air dan sedimentasi tanah yang kualitasnya bagus saat musim hujan,” ujar Dwi.

Dia menyebut bahwa sedimentasi tanah yang ditampung ke dalam rorak merupakan top soil. Yakni, tanah di lapisan paling atas yang paling subur karena mengandung banyak unsur hara, mineral, dan bahan-bahan organik lain.

“Rorak harus dibuat di dekat tanaman, sepanjang batas akar tanaman, itu bisa dilihat lewat dari daun paling ujung terjauh. Tujuannya agar mineralnya bisa diserap,” jelasnya.

Tidak hanya itu, rorak juga berfungsi menampung dan menyerap aliran air dari atas tebing sehingga tidak langsung mengalir ke sungai. Air resapan tersebut nantinya disimpan di tanah sebagai “tabungan” ketika memasuki musim kemarau.

Di Desa Galih sendiri sudah ada total 1.000 meter parit rorak. Selain itu, dibuat juga 300 titik biopori dan 19 titik sumur resapan. Dwi menyebut manfaat dari sistem resapan air ini selain menyuburkan tanah juga mencegah potensi banjir.

“Jadi kemarau tanamannya tetap bisa dapat air. Selain itu, airnya dari atas kan diserap, tidak langsung ke sungai. Jadi tidak meluap dan banjir di hulu bisa dicegah,” ujarnya.

Selain durian, kini Sekolah Konang juga tengah mengembangkan budi daya kopi di Desa Galih. Pagi hari tadi, sebanyak 5.000 bibit kopi ditanamkan bersama-sama warga dan perwakilan mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Sedunia.

Tags: Berita Kabupaten Pasuruan hari iniBudi daya durian PasrepanBudi daya sistem rorakBudi daya sistem rorak di PasuruanDurian Pasrepan PasuruanKabupaten Pasuruan hari iniPetani durian Pasrepan PasuruanSistem rorak
Dwi Lindawati

Dwi Lindawati

Related Stories

Dr Aqua Dwipayana.

Ketua DPRD Kota Malang Fasilitasi Audiensi, Motivator Dr Aqua Dwipayana bakal Sharing Bareng Ratusan Difabel

by Dwi Lindawati
24 September 2023
0

MALANG, Tugujatim.id – Komunitas Difabel Creative Community (DC2) menggelar acara Audiensi bareng DPRD Kota Malang dan Motivator Nasional Dr Aqua...

kekeringan dan kebakaran hutan.

Tak Parah, Tuban Belum Terbitkan Status Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan

by Dwi Lindawati
23 September 2023
0

TUBAN, Tugujatim.id - Kabupaten Tuban tidak mengikuti langkah beberapa tetangganya yang telah menetapkan status daerah darurat kekeringan dan kebakaran hutan....

Kemarau panjang.

 Kemarau Panjang Landa Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya!

by Dwi Lindawati
22 September 2023
0

TUBAN, Tugujatim.id - Musim kemarau panjang tahun ini, termasuk yang paling panjang dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Ternyata tidak hanya karena...

Net Promoter Score.

Net Promoter Score (NPS), Pengertian, Cara Ukur dan Manfaatnya bagi Perusahaan

by Dwi Lindawati
22 September 2023
0

Tugujatim.id - Istilah Net Promoter Score (NPS) adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesetiaan dan kepuasan pelanggan terhadap produk...

Next Post
Motif pencuri besi.

Terungkap Motif Pencuri Besi di Tuban Tertangkap hingga Bonyok Dihajar Warga

Berita Populer

  • 5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Dengan Harga Terjangkau

    5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Dengan Harga Terjangkau

    797 shares
    Share 319 Tweet 199
  • Profil Arif Rahman Hudaifi, Mantan Aktivis PMII Kota Malang Terima Program Belajar Mengajar di Jepang

    677 shares
    Share 271 Tweet 169
  • Pulang Dari Wisata, 4 Warga Malang Meninggal Akibat Kecelakaan Beruntun di Situbondo

    629 shares
    Share 252 Tweet 157
  • Viral Video Pengeroyokan Usai Festival Makanan Khas Kota Pasuruan

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Truk Tabrak Lari Pemotor Boncengan Tiga di Beji Pasuruan, Satu Tewas

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Madura’s Hidden Gem: Menemukan Pesona Kampung Pasir Sumenep

    638 shares
    Share 255 Tweet 160
  • UM Meriahkan InaRI Expo BRIN 2023, Kenalkan Produk Inovasi Unggulan Hasil Riset

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Pesona Negeri Sayur Sukomakmur Magelang, Jam Buka dan Harga Tiket Terbaru

    691 shares
    Share 276 Tweet 173
  • News Update! Diduga Ada 2 Insiden Pengeroyokan Berbeda di Festival Makanan Khas Kota Pasuruan

    601 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Diskusi Film di Unim Mojokerto, Penulis Novel Hati Suhita Cerita Perjodohan Hingga Konflik Perempuan

    619 shares
    Share 248 Tweet 155
Tugujatim.id

Merawat Jawa Timur

  • Info Kerjasama
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.