AMERKA SERIKAT – Bentrokan terjadi antara ratusan warga dengan aparat di Kota Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat. Sejumlah titik api pun dilaporkan membara. Ketegangan itu terjadi setelah insiden penembakan pria kulit hitam, Jacob Blake (29) yang dilakukan oleh aparat kepolisian Minggu (23/8/2020) lalu.
Untuk diketahui, penembakan terhadap Jacob Blake diawali ketika Jacob berusaha untuk melerai perkelahian antara dua perempuan, Minggu (23/8/2020). Hingga akhirnya polisi dipanggil dan tiba untuk mengatasi pertikaian tersebut. Namun nahas, ketika Jacob berusaha kembali ke dalam mobil untuk menengok anak-anaknya saat mengobrol dengan polisi, aparat kepolisian tiba-tiba menembak Jacob sebanyak 7 kali.
Baca Juga: Jumat Ini, Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka
“Dia (polisi) tiba-tiba menembakinya (Jacob Blake) pada bagian punggung, di depan anak-anaknya,” ujar Adriana Ornelas, 34, seperti dilansir dari The Daily Beast. Bahkan korban ditembak diungkapkan ditembak dari jarak dekat.
Atas aksi barbar yang kembali dilakukan oleh kepolisian Amerika Serikat terhadap pria kulit hitam tersebut, ketegangan mulai terjadi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat.
Ditulis New York Times, aksi protes ratusan warga sebenarnya berangsung dengan damai pada Senin (24/8/2020) petang waktu setempat. Hingga akhirnya pada Selasa (25/8/2020) dini hari, ketegangan semakin tinggi hingga warga kota tersebut mulai menyaksikan sejumlah titik api dan asap mulai membara dan mengepul.
Untuk mengurangi ketegangan tersebut, Pasukan Garda Nasional Amerika Serikat pun dipanggil untuk meredam ketagangan.
“Ini kota kami, orang-orang pasti sudah tidak waras,” ujar Mike Mehlan, 33, seperti ditulis New York Times kala menyaksikan beberapa titik api mulai membara di kotanya.
Mehlan juga menyebut bahwa ia menyaksikan sedikitnya 20 mobil menepi di dekat pompa pengisian bahan bakar, orang-orang kemudian merusaknya, kemudian mereka masuk ke dalam kawasan pertokoan satu blok jauhnya dan kemudian menyalakan api pada pertokoan tersebut.
Masih ditulis pada artikel yang sama, kebakaran yang terjadi di Kenosha, Wisconsin diperkirakan hanya terjadi pada area kecil kota tersebut yang merupakan rumah bagi kurang lebih 100.000 penduduk.
Kepala Kepolisian Kota Kenosha, Sheriff David Beth menyatakan bahwa pihak kepolisian kewalahan karena kalah banyak dengan massa.
“Kami hanya memiliki 200 anggota polisi, saya tidak tahu berapa banyak kendaraan lapis baja, tapi itu tidak cukup, ini adalah pertempuran yang tidak bisa kami atasi,” terang David pada New York Times.
Untuk diketahui, perbuatan semena-mena oleh aparat kepolisian Amerika Serikat terhadap warga kulit hitam bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pria kulit hitam lain, George Floyd juga menjadi korban polisi AS, di Kota Minneapolis, Minnesota, AS, pada 25 Mei 2020 lalu.
George Floyd juga menjadi perhatian dunia akibat kekejaman polisi. George terbunuh akibat kebrutalan aparat kepolisian saat hendak menangkapnya dan menghimpitnya dengan kaki yang menyebabkan korban kehabisan nafas.
Penulis: Gigih Mazda