MALANG, Tugujatim.id – Upaya peningkatan kemampuan literasi sains terus digencarkan demi terciptanya generasi emas yang berpikir kritis dan berorientasi pada pemecahan masalah. Mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) dari Program Studi Pendididikan IPA, Talitha Raissa Reswara, bersama dengan dosen pembimbingnya, Prof. Dr. Parno, M.Si, CRA. mengembangkan model pembelajaran melalui penelitian berjudul, Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Melalui Model Pembelajaran PjBL-STEAM terintegrasi SSI pada Materi Energi dan Pesawat Sederhana.
Mereka berhasil menciptakan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan antara model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dikolaborasikan dengan unsur STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics), dan dintegrasikan dengan isu-isu sosial sains (SSI). Penelitian ini melibatkan dua dosen lain, yaitu Dr. Dian Nugraheni, S.Pd., M.Sc. dan Dr. Purbo Suwasono, M.Si, dari mahasiswa yakni Roudhotul Jannah dan Mitra Peneliti Luar Negeri, Dr. Noorzana Khamis dari Universiti Teknologi Malaysia.
“Proses belajar adalah salah satu cara terbaik untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Mereka diharapkan memiliki ‘keterampilan abad 21’ meliputi kecakapan belajar dan inovasi, kecakapan informasi, media dan teknologi, dan kecakapan hidup serta karir. Keterampilan tersebut dirasa kian dibutuhkan dalam setiap sendi pembelajaran di Indonesia, tidak terkecuali dalam pembelajaran IPA,” jelas Talitha Raissa Reswara.
Sementara menurut beberapa survey, lanjut Talitha, mata pelajaran IPA menjadi momok yang menakutkan para siswa. Padahal ‘keterampilan abad 21’ menjadi sangat penting bagi individu untuk dapat bersaing dan beradaptasi, di mana salah satu komponen pentingnya dalam keterampilan ini adalah literasi sains. Literasi sains sendiri tidak hanya melibatkan pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah dan berkolaborasi.
Proses penelitian tersebut melalui penyusunan dan pengimplementasian model PjBL-STEAM terintegrasi SSI ini dilakukan di Kelas VIII SMP Laboratorium UM pada kurun waktu antara April dan Mei 2024. Pembelajaran dilakukan selama dua siklus dalam empat pertemuan. Setiap siklus model PjBL-STEAM terintegrasi SSI dilakukan dalam 5 fase, berupa Refrection, Research, Discovery, Application, dan Communication.
“Siklus pertama pembelajaran ini dilakukan selama dua pertemuan, yang mana pada siklus pertama topik yang diajarkan adalah sub-materi energi dan pada siklus kedua yakni sub-materi pesawat sederhana. Kegiatan per fase untuk tiap siklus yakni sama,” jelas Talitha Raissa Reswara.
Fase pertama, siswa diminta untuk merefleksikan materi, mengidentifikasi masalah, melakukan penyelidikan atau investigasi, serta mendeskripsikan sajian foto/ video permasalahan secara ilmiah. Fase kedua, siswa diminta melaksanakan studi literatur untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang relevan, serta membuat desain rancangan solusi atas permasalahan yang disajikan se-kreatif mungkin, tak hanya itu, siswa juga melakukan pembuktian konsep melalui sebuah praktikum sederhana.
Lalu pada fase ketiga, siswa diminta untuk mencari temuan yang dilanjutkan dalam penyusunan rencana proyek STEAM, belajar mandiri, serta menentukan alat bahan apa yang akan digunakan untuk menyusun produk se-kreatif mungkin.
Selanjutnya, pada fase keempat, siswa diminta untuk melakukan membuat, mempresentasikan, dan menguji produk, serta me-review beberapa kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Yang terakhir, pada fase kelima, siswa diminta untuk mengevaluasi dan merefleksi atas apa yang telah dikerjakan.
Pengintegrasian unsur SSI yang berupa menganalisis, memberikan komentar, saran, feedback terhadap suatu isu sosial sains yang disajikan diberikan pada tiap fase. Karena model pembelajaran berbasis proyek, sehingga output dari penerapan model ini berupa produk yang diciptakan oleh siswa.
Kegiatan siswa pada aspek science ditunjukkan oleh proses menganalisis dan menjelaskan suatu permasalahan IPA menggunakan metode ilmiah, pada aspek technology yakni berupa penyajian dan penelaahan contoh teknologi sebagai penerapan konsep energi dan pesawat sederhana.
Selanjutnya pada aspek enginering dilakukan dengan cara menyusunan desain rancangan solusi berupa produk yang mengatasi permasalahan, serta dilakukan penambahan berupa penuangan ide-ide kreatif pada beberapa proses pembelajaran sebagai pengintegrasian atas aspek art, dan terakhir untuk aspek mathematics dilakukan melalui perincian dan kalkulasi jadwal dan anggaran pembuatan proyek.
Ditambah lagi, pengintegrasian unsur SSI menjadikan siswa lebih dapat meng-evaluasi hal-hal yang berhubungan dengan isu-isu sosial sains di masyarakat menggunakan pendapat pribadi maupun pengetahuan ilmiah yang mereka miliki, yang mana hal ini membantu siswa dalam proses pengambilan keputusannya.
“Melalui adu argumentasi yang didasarkan pada isu sosial sains di masyarakat, dan menentukan suatu keputusan berdasarkan tingkat besar kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat adanya isu tersebut, siswa dapat memilih satu solusi yang dirasa paling efektif dalam menyelesaikan masalah, dan yang paling sedikit menimbulkan pengaruh buruk.
Setelah dilakukan penelitian ini, kemudian dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.
Tak sampai situ, peneliti juga berpesan kepada penelitain selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini untuk terus mengkaji berbagai model pembelajaran lainnya dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti motivasi, lingkungan belajar, dan perbedaan karakteristik siswa.
Serta, penting untuk melibatkan lebih banyak sekolah dan variabel demografis untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai efektivitas model pembelajaran dalam konteks yang berbeda. Sehingga akan semakin banyak terlahir SDM yang mampu bersaing secara intelektual di kancah dunia pada masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Fajrus Shidiq
Editor: Darmadi Sasongko