SURABAYA, Tugujatim.id – Dua mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, yaitu Ade Nur Aziz dan Nazaretha Yoseph Aryo Pinto, ini berhasil membuat inovasi air mancur. Mahasiswa dari program studi teknik elektro ini membuat air mancur dengan menggunakan LED RGB dan panel surya agar terlihat lebih indah.
Ya, berawal dari melihat pancara air mancur untuk memperindah suatu tempat, seperti taman kota, gedung perkantoran, hingga tempat wisata tidak bervariasi, keduanya akhirnya membuat inovasi ini. Berbeda dengan air mancur pada umumnya, inovasi mereka yang terpasang di halaman utama Untag Surabaya ini memiliki pola semburan yang bervariasi. Selain itu, keduanya juga memasang lampu yang mengikuti pola semburan air mancur.
“Pada air mancur lain tidak banyak variasi semburan airnya, cuma nyala mati saja. Sementara air mancur ini bisa di-setting, bisa nyala bergantian dan lampunya juga mengikuti,” papar Aziz, Kamis (29/07/2021).
Air mancur inovasi mereka dapat dibuat bergerak mengikuti pola-pola yang telah ditentukan. Aziz menyebutkan, dia membuat 5 variasi semburan air dengan berbagai pola.
Pola-pola tersebut tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Variasi ini, Aziz menjelaskan, berasal dari sistem arduino yang digunakan. Pada rancang bangun air mancurnya, Aziz menggunakan Arduino Mega.
Arduino merupakan kontrol yang berfungsi mengatur semburan air mancur sehingga air yang ke luar bukan hanya semburan yang kontinu.
“Dengan cara arduino yang telah diprogram mengirim perintah ke pompa air untuk menyemprotkan air sesuai ketinggian dan variasi yang telah ditentukan dan LED RGB menyala sesuai program yang telah dibuat,” jelasnya.
Dia melanjutkan, untuk tahapan lainnya dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat, termasuk arduino, selenoid valve, dan motor AC. Untuk panel surya yang dipasang juga bertujuan untuk menyuplai listrik guna menyalakan lampu LED RGB yang terpasang di air mancur.
“Selain menerapkan ilmu energi baru terbarukan, penggunaan panel surya juga mendukung eco campus Untag Surabaya dalam menggunakan energi ramah lingkungan,” bebernya.
Dalam membangun air mancur pada media kolam bertingkat dua ini, keduanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 pekan.
“Kami mengerjakan di malam hari karena siangnya masih bekerja. Selama pengerjaan juga tidak ada kendala yang berarti,” tegasnya.
Untuk pengoperasiannya, mereka mengatur air mancurnya dengan tetap berjeda agar mesin tidak terlalu panas dan ketahanannya lebih lama.
“Jadi sore menyala, kemudian ada jeda satu jam mati. Malam menyala lagi dengan lampu LED dengan tetap kami beri jeda satu jam, kemudian menyala kembali sampai pukul 21.00,” paparnya.
Adanya inovasi ini mendapat apresiasi dari Kepala Program Studi Teknik Elektro Puji Slamet ST MT. Menurut dia, hasil inovasi yang telah dibuat merupakan implementasi nyata dari beberapa mata kuliah teknik elektro, di antaranya sistem tenaga listrik, instalasi pencahayaan, dan energi baru terbarukan.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Air mancur ini berbeda dengan air mancur lainnya yang hanya menggunakan timer. Ini sudah menggunakan arduino yang bisa di-setting. Semua itu implementasi ilmu yang didapat mahasiswa,” ungkapnya.
Puji berharap makin banyak mahasiswa yang mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi ke depannya.