SURABAYA, Tugujatim.id – Inovasi “Motion Comic” berhasil diciptakan mahasiswi ITS Surabaya bernama Zahirah Salma Nuha untuk mengurangi sampah makanan. Berawal dari keprihatinan dia soal banyak kalangan masyarakat Indonesia yang tidak menghabiskan makanan sehingga menghasilkan sampah atau food waste hingga makin menumpuk. Karena itu, dia berharap permasalahan sampah makanan bisa teratasi melalui Motion Comic. Bagaimana cara kerja inovasi ini?
Ya, food waste kini menjadi perhatian dunia karena jumlah produksinya yang cukup besar. Padahal, food waste dapat menciptakan masalah serius dalam jangka panjang jika makanan sisa tidak segera dikelola dengan baik. Misalnya krisis pangan.
Menurut laporan United Nations Environment Pogramme (UNEP) yang bertajuk Food Waste Index 2021, sampah makanan yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia setidaknya mencapai 20,93 juta ton tiap tahun. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan sampah makanan terbanyak di negara ASEAN.
Kemudian dalam kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sampah makanan yang terbuang di Indonesia dalam kurun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun. Angka tersebut setara dengan 115-184 kilo per kapita setiap tahun.
Melalui permasalahan tersebut, mahasiswi Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Zahirah Salma Nuha berhasil menciptakan Motion Comic untuk meningkatkan kesadaran tentang bahasa sampah makanan.
Menurut dia, pembahasan terkait pemasalahan sampah telah tercantum dalam UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Sunstainable Development Goals (SDGs). Melalui studi yang dilakukannya, anak-anak turut menjadi penyumbang sampah makanan paling banyak berupa sisa nasi.
Baca Berita Lainnya:
Masuk Sekolah Terlalu Pagi, Picu Social Jetlag pada Anak
Tips Hadapi Ancaman Kekerasan dan Bullying pada Anak
Hasil karyanya dia beri judul “Tapak Sena”. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya anak-anak, tentang bahasa sampah makanan dan proses pencegahannya.
“Motion Comic sendiri dirancang untuk menanamkan kesadaran kepada anak-anak untuk lebih menghargai makanan dan menjaga lingkungan. Beberapa plot yang dimasukkan juga menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan anak-anak usia 9-12 tahun dan itu targetnya. Teknologi metaverse juga menjadi penghubung cerita,” kata Zahirah, mahasiswi ITS Surabaya, itu pada Rabu (08/03/2023).
Selama proses pembuatan, Zahirah melakukan studi eksperimen dan wawancara kepada beberapa pihak seperti Organisasi Garda Pangan, psikolog anak, serta akademisi Departemen Teknik Lingkungan ITS IDAA Warmadewanthi.
“Supaya pembahasan yang dibawakan terkait sampah makanan bisa tepat menyasar kepada target pembaca,” paparnya.
Selama tiga bulan, banyak aspek yang menjadi bahan pertimbangan mahasiswi ITS Surabaya itu, terutama di bidang seni. Seperti gaya penggambaran tokoh serta suasananya.
“Pemilihan gambar juga dikonsultasikan bersama para tokoh yang sudah berkecimpung di dunia komik dan animasi. Supaya bisa menambah perspektif dalam proses pembuatannya,” tuturnya.
Mahasiswi asal Surabaya tersebut juga menjelaskan bahwa untuk membangun cerita agar dapat sampai kepada target pembaca, dia menggunakan teknik dasar pembuatan story telling.
“Penulisan alur cerita juga sangat diperhatikan supaya anak-anak tidak bosan saat membacanya,” jelasnya.
Zahirah berharap, komik karya buatannya dapat menyentuh anak-anak Indonesia dan bisa berdampak positif dalam mengurangi sampah makanan. Selain itu, dia juga ingin agar karyanya tidak hanya sebatas menjadi penunjang tugas akhir, tapi bisa continue sehingga dapat memberikan edukasi pada anak-anak.