TUBAN, Tugujatim.id – Masjid Agung Tuban yang megah dan mewah menjadi salah satu bukti perkembangan agama Islam bagi masyarakat sekitarnya. Ya, Kabupaten Tuban memang identik dengan penyebaran dan perkembangan agama Islam di bagian timur Pulau Jawa. Hal itu dibuktikan dengan banyak ditemukan makam wali di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, termasuk di kawasan Tuban. Selain itu juga dibuktikan dengan adanya Masjid Agung ini. Seperti apakah kisah perkembangan Islam di sini?
Tak heran, Tuban dijuluki “Bumi Wali” karena ada sederet makam kekasih Allah yang disemayamkan di kota ini. Selain itu, ada bukti penyebaran Islam lainnya yang tersaji dalam keindahan Masjid Agung Tuban.
Masjid yang terletak di sebelah barat Alun-Alun Tuban ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat kota Bumi Wali. Sebab, ornamen dan coraknya unik berwarna-warni seperti bangunan dalam dongeng 1.001 malam.
Menurut catatan sejarah, Masjid Agung Tuban didirikan pada masa bupati ketujuh Arya Teja atau Syeikh Abdurrohman (1461) yang juga menjadi bupati Islam pertama, mertua Sunan Ampel Raden Rahmatullah.
Sejarawan Kabupaten Tuban Jamal Ghofir saat diwawancarai Tugu Jatim menuturkan, ada peninggalan sejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya masjid ini. Salah satunya mihrab lama. Letaknya berada di ujung pagar pembatas masjid berdampingan dengan tembok batas kompleks makam Sunan Bonang.
Masjid Agung Tuban ini juga sempat mengalami beberapa kali renovasi. Untuk kali pertama renovasi dilakukan pada 1894, yakni pada masa pemerintahan Raden Toemengoeng Koesoemodiko (bupati ke-35 Tuban). Saat itu Raden Toemengoeng Koesoemodiko menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, BOHM Toxopeus. Sebagaimana disebutkan dalam prasasti yang tertempel di depan masjid ini yang berbunyi:
“Batoe yang pertama dari inie missigit dipasang pada hari Akad tanggal 29 Djuli 1894 oleh R. Toemengoeng Koesoemodiko Boepati Toeban. Inie missigit terbikin oleh Toewan Opzicter B.O.H.M. Toxopeus.”
Dia melanjutkan, setidaknya ada 5 kali renovasi Masjid Agung Tuban.
“Setidaknya ada lima kali renovasi. Sedangkan renovasi besar-besaran pada kepemimpinan bupati ke-51 Heany Relawati Rini pada 2004,” ucap Jamal kepada Tugu Jatim pada Senin (11/04/2022).
Pria yang juga menjadi dosen IAINU Tuban ini menambahkan, bentuk masjid dinilai tidak terpengaruh dengan bentuk masjid pada umumnya, yang mana biasanya atap bersusun tiga. Arsitektur masjid ini justru dipengaruhi oleh corak Timur Tengah, India, dan Eropa. Namun, sekilas bangunannya tampak ada kemiripan dengan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
“Jadi arsitektur masjid ini campuran, mulai dari Timur Tengah hingga Eropa,” tambahnya.
Dia mengatakan, keindahan masjid ini layak disandingkan dengan masjid-masjid besar di seluruh penjuru Nusantara. Dari kejauhan, terlihat ada tiga kubah besar berwarna dominan biru dan kuning yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, juga ada enam menara menjulang tinggi sehingga menambah indah pesona masjid.
Sementara itu, Takmir Masjid Agung Tuban Uswandi mengatakan, masjid ini memiliki dua bagian, yaitu serambi dan ruang salat utama. Arsitekturnya memang berbeda jauh dengan ciri Masjid Jawa yang atapnya bersusun tiga. Apalagi polesan cat berpadu apiknya ornamen bernafaskan Islam menambah kesan mewah dan indah.
“Ada dua bagian dalam masjid ini. Yang utama untuk ruang salat dan serambi. Untuk serambi juga dibagi dua, yaitu khusus jamaah putra dan putri,” ujar Uswandi.
Letaknya yang bersebelahan dengan kompleks makam Sunan Bonang, membuat Masjid Agung kerap ramai disinggahi peziarah.
“Biasanya satu paket dengan makam Sunan Bonang yang berkunjung ke sini. Ada juga para pelancong yang kebetulan melintasi pantura, biasa meluangkan waktu singgah untuk menjalankan salat sambil melepas lelah,” katanya.
Renovasi Masjid Agung dari Masa ke Masa
Masjid ini mengalami beberapa kali renovansi mulai dari tahun 1894, 1930, 1975, 1987, dan 2004. Sedangkan pada 2016, ada penambahan empat payung raksasa yang menyerupai di Masjid Nabawi. Inilah potret proses renovasi yang sudah dilakukan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim